Sebanyak 25 LSM Ikuti Konferensi Palestina di Istanbul

, 3 Dzulhijjah 1437/5 September 2016 (MINA) – Sejumlah 25 Lembaga Swadaya Masyarakat () dari Palestina dan Turki mengikuti konferensi tentang Palestina bertema “Pengungsi Akan Kembali” di Istanbul, Turki, dimulai Ahad (4/9).

MINA (Mi’raj Islamic News Agency) melaporkan dari sumber Palestinian Information Center (PIC), undangan konferensi disebar melalui jejaring sosial hanya dua hari sejak 2 September.

Berbicara dalam konferensi, Duta Besar Palestina di Turki Faed Mustafa mengatakan, “Kami tahu betul bahwa perjuangan Palestina saat ini memiliki agenda berat. Namun, hal itu tidak akan terpengaruh oleh kesepakatan Turki-Israel.”

“Semua penderitaan rakyat Palestina akan pulih dengan berakhirnya penjajahan Israel,” tambah duta besar. “Kesatuan kami adalah katup pengaman dan Palestina adalah kompasnya.”

Sementara itu, ketua panitia Muhammad Msheinesh, mengatakan dalam sambutannya bahwa saat ini perjuangan telah mencapai tahap kompleks kesadaran nasional Palestina.

“Berkat suasana demokratis yang diberikan oleh Turki kita tercinta. Tidak peduli jarak geografis, Palestina adalah tujuan kita bersama,” kata Msheinesh. “Meskipun 70 tahun perjuangan sudah berlangsung, Palestina tidak akan pernah menyerah atas hak-haknya, sebagian besar hak sudah kembali.”

Kepala Inisiatif National Palestina Mustafa Barghouti memuji posisi Turki dalam mendukung perjuangan Palestina, terutama melalui aksi pelayaran Mavi Marmara tahun 2010 sebagai “fusi dari Palestina dan darah Turki”.

“Hari ini, kita berdiri bergandengan tangan di tempat ini,” kata Barghouti.

Ia juga mengingatkan bahwa Israel hanya memiliki satu tujuan yaitu mencaplok Palestina, dan negosiasi adalah hal yang paling memprihatinkan karena Israel tidak menginginkan perdamaian.

“Israel hanya ingin melikuidasi Palestina, mencaplok tanah Palestina lebih banyak lagi, dan mengusir orang-orang Palestina dari tanah asli mereka,” tegas Barghouti.

“Tanpa perlawanan, situasi tidak akan berubah,” ujarnya, dan menambahkan, “Kesatuan kami adalah sumber kekuatan kami.”

Sementara itu, Ketua Friends of Palestine (FoP) di Parlemen Turki, Aiden Unal, mengatakan bahwa Palestina adalah perhatian utama dari setiap individu Muslim dan setiap warga negara Turki. Dia menambahkan bahwa orang-orang Turki dari semua kategori usia akan terus membela hak-hak sah rakyat Palestina dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Al-Quds sebagai ibukotanya.

Konferense meliputi diskusi, lokakarya, dan pameran tentang sejarah dan perkembangan situasi pengungsi Palestina di Turki. Lebih dari 1.500 kepala keluarga Palestina, yang terdiri dari 5.000 jiwa, saat ini tinggal di Turki. Lainnya, lebih dari 100.000 pengungsi Palestina telah melarikan diri ke Turki dari Suriah yang dilanda perang, menurut data hak asasi manusia. (T/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.