Imam New York: Usut Tuntas Pelaku Bom Sarinah Hingga Akarnya

Imam Syamsi Ali. (Foto: Arsip)
Imam Syamsi Ali. (Foto: Arsip)

, 6 Rabi’ul Akhir 1437/16 Januari 2015 (MINA) – Imam Islamic Center di New York, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban serangan pemboman di , Kamis (14/1).

“Semoga Allah merahmati yang meninggal, memulihkan yang luka, dan memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarganya,” ujar Shamsi Ali dalam keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia juga mengutuk keras dan tanpa reservasi apapun atas serangan terorisme yang ini. Bahwa aksi ini adalah aksi terkutuk dan tidak mendapat pembenaran apapun, baik dalam rasionalitas kemanusiaan, apalagi pertimbangan moral dan agama.

“Untuk itu saya meminta kepada pemerintah dan penegak hukum untuk menangkap dan memproses secara hukum serta menegakkan keadilan sejujur mungkin siapa saja pelaku dan pendukung dari serangan ini,” ujarnya.

Dan agar proses pencarian pelaku dilakukan hingga tuntas ke akar-akarnya, tambahnya.

Menurut laporan Kemlu RI, serangan teror Sarinah telah menewaskan dua orang warga sipil, termasuk seorang warga negara asing (warga negara Kanada).

Selain itu, 19 orang warga sipil, termasuk empat orang warga negara asing (warga negara Aljazair, Austria, Belanda, dan Jerman), dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. Lima orang polisi juga mengalami luka-luka dalam upaya melawan aksi para pelaku teror.

Seluruh tempat usaha dan gedung-gedung di sekitar lokasi kejadian  dapat beroperasi penuh dan kembali normal sejak Jumat (15/1) kemarin.

Presiden Nusantara Foundation juga menghimbau kepada semua pihak untuk menghindari kategorisasi pelaku. Teror adalah teror. Dan teror tidak punya agama dan komunitas yang berlabel moralitas dan kemanusiaan.

Oleh sebab itu, mengaitkan pelaku dengan komunitas agama tertentu salah, dan hanya menjadi penyemangat bagi pelaku kebiadaban itu.

Dia meminta kepada para ulama untuk tetap menjalankan tugas “tarbiyah” mereka, mendidik umat dalam kebajikan.

Menghindari pelemparan tuduhan tanpa dasar, apalagi dibangun di atas dasar “teori konspirasi”. Tugas para ulama dan tokoh agama maupun masyarakat adalah mendidik, menenangkan, dan membantu pemerintan dalam menyelesaikan permasalahan.

Dai kelahiran Sulawesi Selatan itu mengajak kepada semua umat beragama untuk menjadikan kekerasan dan terorisme sebagai “musuh bersama”. Bahwa terorisme adalah musuh kemanusiaan dan peradaban, serta antitesis dari kehidupan. Oleh karenanya terorisme adalah musuh kemanusiaan kita bersama.

Dia menghimbau kepada semua pihak untuk melihat kejahatan sebagai kejahatan tanpa tendensi membenarkan kejahatan karena kejahatan lain. Terorisme adalah terorisme dan tidak akan dibenarkan atas nama terorisme di pihak lain.

Oleh karenanya jangan membenarkan kejahatan atas dasar memerangi kejahatan.

Imam Shamsi Ali juga mengajak kepada semua pihak untuk memahami agama secara benar dan menjadikan agama sebagai dasar dalam melawan teror. Bukan seperti selama ini, ajaran agama justeru dianggap menjustifikasi teror dan kekerasan.

“Akhirnya kepada Allah kita bermuwajahah semoga umat, bangsa dan negara kita selalu dijaga dari semua keburukan. Amiin,” ujarnya.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.