AS Lanjutkan Kembali Bantuan untuk Palestina

New York, MINA – Kepala Perwakilan Tetap   untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, Jumat (26/3) mengumumkan negaranya melanjutkan program bantuan kepada rakyat Palestina, yang dihentikan di masa Presiden Donald Trump.

Bantuan diawali dengan USD 15 juta yang dialokasikan untuk komunitas yang paling rentan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Wafa melaporkan.

Greenfield juga mengumumkan bahwa pemerintahan Biden akan mengambil “langkah-langkah untuk membuka kembali saluran komunikasi diplomatik yang terhenti selama pemerintahan Trump sebelumnya.”

“Semua keterlibatan kami memiliki tujuan yang sama, untuk membangun dukungan solusi damai bagi konflik Israel-Palestina,” katanya.

“Sejak Januari, keterlibatan diplomatik kami telah dipandu oleh premis bahwa kemajuan berkelanjutan menuju perdamaian harus didasarkan pada konsultasi aktif dengan kedua belah pihak,” tambahnya.

Dengan kembalinya bantuan AS ini, Greenfield mengatakan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mendukung upaya tanggap COVID-19 Catholic Relief Services di fasilitas perawatan kesehatan dan untuk keluarga yang rentan di Tepi Barat dan Gaza.

Selain itu, bantuan ini akan mendukung program bantuan pangan darurat bagi masyarakat yang menghadapi rawan pangan, yang diperburuk oleh pandemi COVID-19.

“Bantuan yang mendesak dan perlu ini adalah salah satu bagian dari komitmen baru kami kepada rakyat Palestina. Bantuan itu akan membantu orang-orang Palestina yang sangat membutuhkan, yang akan membawa lebih banyak stabilitas dan keamanan bagi orang Israel dan Palestina,” kata Greenfield.

“Hal itu konsisten dengan kepentingan dan nilai-nilai kami, dan sejalan dengan upaya kami untuk memberantas pandemi dan kerawanan pangan di seluruh dunia,” ungkapnya.

Dia mengatakan pemerintahannya berkomitmen untuk memajukan kebebasan, keamanan, dan kemakmuran bagi Palestina dan Israel dengan cara yang nyata dalam waktu dekat.

Lebih lanjut ia mengatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Biden, Amerika Serikat telah berkomitmen kembali pada visi solusi dua negara yang disepakati bersama, di mana Israel hidup dalam perdamaian dan keamanan di samping negara Palestina yang layak. Kami percaya visi ini adalah cara terbaik untuk mewujudkannya.

Greenfield mendesak pemerintah Israel dan Otoritas Palestina menahan diri dari semua tindakan sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit dicapai, baik aktivitas permukiman, pembongkaran rumah, dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Ia juga menyerukan diakhirinya semua tindakan kekerasan, termasuk tindakan terorisme, serta hasutan untuk melakukan kekerasan dan tindakan provokasi dan perusakan. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.