PINTU-PINTU SURGA

foto pintu surga
ilustrasi. (nahr.com)

Oleh : Rendy Setiawan, Wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Allah Ta’ala telah menyiapkan balasan yang sangat agung bagi hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dengan Surga sebagai sebaik-baiknya tempat kembali yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan.

Surga tersebut memiliki pintu-pintu yang akan dimasuki oleh hamba-hamba Allah yang berhak menempatinya.

Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 73:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

Artinya:“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam Surga secara berombonggan. Sehingga apabila mereka sampai ke Surga dibukakanlah pintu-pintu itu dan dikatakanlah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan atas kalian. Berbahagialah kalian! maka masukilah Surga ini, sedang kalian kekal di dalamnya.” (Q.S. Az-Zumar [39]: 73)

Ayat yang mulia ini menunjukan bahwa Surga memiliki pintu-pintu yang akan dimasuki oleh hamba-hamba Allah penghuni Surga.

Imam al-Qurthubi Rahimahullah berkata, “Sekelompok ulama mengatakan bahwa huruf “Wawu” pada ayat ini artinya delapan. Yakni bahwa Surga itu memiliki delapan pintu.”

Ibnu Katsir Rahimahullah menguatkan pendapat ini, bahwa landasan argumen Surga itu memiliki delapan pintu justru adalah dari hadits shahih, sekalipun huruf “Wawu” dalam firman Allah (وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا) dianggap oleh sebagian dengan (وَاوُ الثَّمَانِيَةِ) yaitu huruf wawu yang menunjukan jumlah delapan.

Di antara dalil shahih yang menetapkan bahwa Surga memiliki delapan pintu adalah riwayat dalam shahih al-Bukhari dan Muslim:

فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ»

Artinya: “Di dalamSurga terdapat delapan pintu. Diantara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu al-Rayyan yang tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa” (H.R. Bukhari)

Dan juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

«مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ»

Artinya: “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah, anak salah satu hamba-Nya, kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa Surga adalah benar adanya, Neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki.”  (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dua hadits shahih ini menunjukan bahwa Surga memiliki delapan pintu masuk. Kategori pintu tersebut ditentukan dengan jenis amal shalih yang dikerjakan oleh seorang hamba sewaktu di dunia. Beberapa nama pintu tersebut dijelaskan dalam kitab hadits shahihain.

«مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ نُودِىَ فِى الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ. فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى أَحَدٍ يُدْعَى مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ »

Artinya: “Barang siapa yang menginfakkan dua pasang hartanya di jalan Allah maka dia akan dipanggil di surga, ‘Wahai hamba Allah, ini adalah yang baik.’ Barang siapa yang tergolong ahli shalat maka dia akan dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa yang tergolong ahli jihad maka dia dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang tergolong ahli puasa, maka dia akan dipanggil dari pintu al-Royyan. Barang siapa yang tergolong ahli sedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah.”

Abu Bakar Radhiallahu anhu berkata, “Bahaya apalagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu tersebut. Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?” Maka Nabi menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk di dalamnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan, hadits tersebut juga menjelaskan tentang siapa saja yang termasuk ahli sholat, maka ia akan dipanggil dari pintu sholat. Barang siapa yang termasuk ahli jihad, maka ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang termasuk ahli sedekah, maka ia akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barang siapa yang termasuk ahli puasa, maka ia akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Pintu Ar-Royyan khusus untuk orang-orang yang berpuasa.

Kata Ar-Royyan artinya tidak dahaga. Karena orang-orang yang berpuasa merasa dahaga ketika melaksanakan ibadah puasa. Terutama pada musim panas ketika siang harinya lebih panjang daripada malam harinya. Sehingga mereka diberi balasan dengan melewati pintu khusus untuk orang-orang yang berpuasa, yaitu pintu Ar-Royyan.

Dengan demikian, hadits shahih ini menyebutkan beberapa nama pintu-pintu Surga, yaitu: باب الصلاة yaitu pintu shalat bagi ahli shalat, باب الجهاد yaitu pintu jihad bagi ahli jihad, (باب الصيام (الريان pintu puasa yang disebut dengan pintu al-Royyan, باب الصدقة yaitu pintu sedekah bagi ahli sedekah.

Al-Qadhi Iyadh Rahimahullah menambahkan sisanya sehingga genap menjadi delapan, yaitu: pintu taubat, pintu orang-orang yang menahan amarah,pintu orang-orang yang ridha, dan pintu kanan yang dimasuki orang-orang yang masuk surga tanpa hisab.”

Ibn Hajar al-Asqalani Rahimahullah menjelaskan tambahan pintu-pintu Surga selain empat pintu Surga dalam hadits yaitu: باب الحج yaitu pintu haji karena itu termasuk rukun Islam, باب الكاظمين الغيظ والعافين عن الناس yaitu pintu orang-orang yang menahan amarah lagi memaafkan manusia, الباب الأيمن yaitu pintu kanan yang dimasuki orang-orang yang masuk surga tanpa hisab, باب الذكر atau باب العلم yaitu pintu dzikir sebagai dalam riwayat al-Tirmidzi yang menunjukan hal itu, ada kemungkinan juga pintu ilmu.

Imam Tirmidzi mengatakan bahwa pintu Surga itu lebih dari delapan pintu, yakni sekitar 11 pintu tambahan, yaitu: pintu haji, pintu umrah, dan pintu silahturahim. Sedangkan beliau Imam Syamsudin al-Qurthubi sendiri lebih cenderung berpendapat ada 13 pintu, salah satunya adalah pintu untuk umat Rasulallah yang tersisa, yakni mereka yang tidak mempunyai amal tertentu yang menonjol, yang membuatnya dipanggil dengan amal tersebut dan maka mereka masuk berdesakan.

Ditinjau dari kekuatan dalil maka pendapat bahwa Surga memiliki depalan pintu jauh kebih kuat karena terdapat kitab shahih Bukhari dan shahih Muslim sedangkan beberapa hadits yang dijadikan argumen bahwa pintu surga sekitar 11 atau 13 pintu adalah lemah.

Berkaitan dengan penjelasan hadits dimasukannya ahli shalat, jihad, puasa dan sedekah melalui pintu-pintu khusus pintu amal tersebut, maksudnya adalah bahwa seseorang akan dipanggil melalui pintu itu berdasarkan dominasi amal tersebut yang dilakukan oleh seorang hamba.

Al-Nawawi Rahimahullah menjelaskan pendapat para ulama dalam kitab syarh shahih Muslim bahwa maknanya adalah bagi seseorang yang didominasi dengan amalnya dan ketaatan kepada Allah dengan amal tersebut.

Menurut Ibn Hajar al-Asqalani bahwa maksud amal yang menyebabkan seseorang akan dipanggil dari pintu amal itu adalah amal-amal tathawu’ dari amal-amal yang telah disebutkan dalam hadits bukan amal-amal wajib karena jika amal wajib akan akan banyak yang bisa memasuki semua delapan pintu tersebut sedangkan dalam teks hadits menunjukan sedikitnya orang yang mampu menggabungkan semua amal sehingga dipanggil dari semua delapan pintu sebagaimana dalam hadits tersebut:

فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ كُلِّهَا

Artinya:“Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?.”

Hadits Abu Hurairah perihal pintu-pintu Surga juga menunjukan keutamaan Abu Bakr al-Shidiq Radhiallahu Anhu yang diharapkan oleh Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam akan memasuki delapan pintu tersebut yang dikehendaki.

Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah menjelaskan, “Para ulama berkata bahwa pengharapan yang berasal dari Allah dan dari Nabi-Nya pasti akan terjadi,  oleh karena penetapan ini maka hadits tersebut dicantumkan pada bab keutamaan Abu Bakr.”

Selain Abu Bakr al-Shidiq Radhiallahu Anhu yang akan memasuki delapan pintu Surga mana saja yang dikehendaki, ada juga ummat Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam yang bisa memasukinya, diantaranya adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits berikut ini:

«مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ »

Artinya: “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah, anak salah satu hamba-Nya, kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa Surga adalah benar adanya, Neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Bukhari berbunyi,

وَفِي صَحِيحِ أَبِي حَاتِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « إذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ »

Artinya “Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya maka dia akan masuk Surga dari pintu-pintu mana saja yang dia kehendaki.”(H.R. Bukhari)

عَنْ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ السُّلَمِي قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنَ اْلوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا اْلحِنْثَ إِلاَّ تَلَقَّوْهُ مِنْ أَبْوَابِ اْلجَنَّةِ الثَّمَانِيَّةِ مِن أَيِّهَا شَاءَ دَخَلَ »

Artinya: “Dari ‘Utbah ibn Abdullah al-Sulami bahwa ia berkata: Saya telah mendengar Rasulallah shallallahu alaihi wasallambersabda, “Tidaklah seorang muslim ditinggal mati tiga orang anaknya yang belum baligh melainkan mereka akan menjemputnya di delapan pintu Surga, ia masuk melalui pintu manapun yang ia suka.” (H.R. Ibn Majah)

Hadits lain yang menjelaskan pahala bisa masuk ke semua delapan pintu surga adalah sabda Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ »

Artinya:“Tidaklah ada seorangpun di antara kalian yang berwudhu, lalu ia sempurnakan wudhu’nya kemudian mengucapkan:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

Yaitu: aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya, kecuali akan dibukakan baginya delapan pintu-pintu surga.” (HR. Muslim)

Orang Yang Pertama Masuk Syurga

Adapun yang pertama kali mengetuk atau membuka pintu Surga adalah Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan ini menunjukan keutamaan beliau atas seluruh ummat Manusia dari awal sampai akhir zaman.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

« أَنَا أَكْثَرُ الأَنْبِيَاءِ تَبَعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ »

Artinya: “Saya adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat nanti diantara para Nabi, dan aku adalah orang pertama yang mengetuk pintu surga.” (HR Muslim)

Dalam riwayat Imam Ahmad juga disebutkan,

«آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ: فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ قَالَ: يَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ»

Artinya: “Aku akan mendatangi pintu surga di hari kiamat kelak, lalu aku minta agar dibukakan. Penjaga pintu bertanya: ‘Siapakah engkau?’. Aku menjawab: ‘Aku adalah Muhammad’. Ia berkata: ‘Hanya denganmu aku diperintahkan (agar) aku tidak membukanya untuk siapapun sebelummu” (HR. Ahmad)

Banyaknya pintu-pintu surga sesuai dengan amalan seorang hamba harus  dijadikan sebagai motivasi bagi seseorang yang benar-benar mengharapkan Surga Allah melalui amal shalih yang sangat mungkin bisa dilakukan sewaktu di dunia. Berlomba-lomba mengerjakan berbagai amal kebaikan.

Bagi yang mengharapkan dimasukan ke semua pintu yang dikehendaki, maka hadits-hadits di atas cukup kiranya untuk dijadikan titik awal landasan iman mengerjakan amalan tersebut. (P011/P4)

www.mirajnews.com

Comments: 0