Adakah yang Lebih Anggun daripada Bidadari Surga?

1914916_1307824619243567_8275432594704457113_nOleh : Ismi Wardatun Naimah, Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung.

Kita semua tahu bidadari surga adalah makhluk tercantik yang Allah ciptakan. Mereka memiliki kencantikan fisik yang sangat luar biasa. Kecantikannya melibihi  selebritis yang paling cantik di dunia. Kulitnya putih dan lembut, selembut putih telur, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau. Mereka laksana mutiara yang tersimpan dengan baik, tidak pernah tersentuh tangan manusia. Wajahnya cantik jelita,  akhlaknya baik dan penuh cinta.

Begitulah Allah menggambarkan sosok bidadari surga di dalam firman-Nya:

وَحُورٌ عِينٌ(22) كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ(23)

Artinya : “Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah (22) Laksana mutiara yang tersimpan baik(23).”(QS Al-Waqi’ah [56]: 22-23)

Pada ayat lain juga disebutkan:

وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ(48) كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ(49)

Artinya: “Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah, dan membatasi pandangannya (48) Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik (49).” (QS. As-Shaffat [37]: 48-49).

Demi Allah, sungguh indah ciptaan-Nya. Jika manusia yang diciptakan dari tanah saja terlihat cantik, bagaimana dengan bidadari yang diciptakan dari zafron. Namun tahukah Anda, ada yang lebih utama dari indahnya bidadari surga. Siapakah dia? Dialah wanita dunia.

Seperti yang dikisahkan oleh Imam Ath-Thabrani, dari Ummu Salamah radiyallahu’anha, dia bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada yang tidak tampak.”

Namun wanita yang bagaimanakah yang lebih istimewa dari bidadari? Ummu Salamah bertanya lagi kepada Rasulullah, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Kemudian Rasul menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan mereka ibadah kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas”. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya,’.”

Dialah wanita shalIhah. Wanita yang mampu menjadi penerjemah ajaran-ajaran yang lurus, akidah yang shahih, akhlak yang sempurna dan tingkah laku yang baik. Wanita shalIhah adalah sosok yang selalu patuh dan taat terhadap ajaran-ajaran yang telah Allah syariatkan.

Wanita shalIhah adalah wanita yang memiliki aqidah yang kuat, iman yang mendalam, banyak beribadah, banyak pengetahuan, dan selalu mencontoh akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai cahaya kehidupannya. Mereka adalah perhiasan terindah.

Rasulullah bersabda,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya: “Dunia adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia adalah wanita yang shalehah.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad).

Wanita shalihah-lah yang akan menjadi ratunya para bidadari. Bagaimana mungkin? Karena mereka merasakan apa yang tidak pernah bidadari surga rasakan. Mereka menghadapi kesulitan, mereka berjuang di jalan Allah, mereka dicemooh banyak orang karena mereka berhijab dan mereka patuh terhadap suami. Itulah yang membuat wanita dunia jauh lebih istimewa dari bidadari surga.

cium tanganCiri Wanita Shalihat

Adapun ciri-ciri wanita shalihah antara lain:

  1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti alah sebutkan di dalam Surat An-Nisaa ayat 34:

 فَٱلصَّـٰلِحَـٰتُ قَـٰنِتَـٰتٌ حَـٰفِظَـٰتٌ۬ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ‌ۚ

Artinya: “Maka perempuan-perempuan yang shaleh, adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka.” (QS An-Nisaa [4]: 34).

  1. Selalu menutup aurat, seperti firman-Nya pada surat Al-Ahzab ayat 59:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزۡوَٲجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡہِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّۚ ذَٲلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا (٥٩)

Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’mim, ‘Hendaklah mereka menutup jilbabnya keseluruh tubuh mereka . Yang demikian itu agar mereka lebih dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS Al-Ahzab [33]: 59).

Dalam hadist shahih, ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anhu melihat sekumpulan wanita yang berdandan berlebihan lewat di depannya. Ketika Aisyah lewat, dia sepenuhnya ditutupi pakaian hitam. Aisyah melihat mereka dan berkata, “Nikmatilah di dunia ini! Untuk kalian di dunia ini, untuk kami di akhirat.”

  1. Menjaga pandangannya.

Allah menyebutkan di dalam surat An-Nur ayat 31:

وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَـٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَـٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ۖ

Artinya: “Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampilkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.” (QS An-Nur [24]: 31).

  1. Lembut tutur katanya dan pemalu, seperti disebutkan di dalam surat Al-Qashash ayat 25:

فَجَآءَتۡهُ إِحۡدَٮٰهُمَا تَمۡشِى عَلَى ٱسۡتِحۡيَآءٍ۬ قَالَتۡ إِنَّ أَبِى يَدۡعُوكَ لِيَجۡزِيَكَ أَجۡرَ مَا سَقَيۡتَ لَنَا‌ۚ فَلَمَّا جَآءَهُ ۥ وَقَصَّ عَلَيۡهِ ٱلۡقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفۡ‌ۖ نَجَوۡتَ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٢٥)

Artinya: “Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, ‘Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikanmu memberi minum ternak kami.“ Ketika Musa mendatangi wanita itu dan menceritakan kepadanya kisah mengenai dirinya, dia berkata, “Janganlah engkau takut, engkau selamat dari orang-orang dzalim itu.” (QS Qashash [28]: 25).

  1. Sabar dan tidak mudah putus asa
  2. Cerdas dan berilmu
  3. Pecinta dan penyayang
  4. Rendah hati, baik dan peduli terhadap sesama
  5. Bisa menjadi tauladan bagi wanita lain
  6. Jujur ucapannya
  7. Menjauhi akhlak tercela
  8. Rajin
  9. Berpenampilan yang baik, luar maupun dalam
  10. Mampu mengatur keluarga dengan baik
  11. Bisa mendidik anak dengan baik

Demikianlah beberapa ciri wanita shalihah. Sungguh indah akhlaknya. Mereka senantiasa menjaga ibadahnya, keimanannya serta ketaqwaannya kepada Allah. Mereka menjaga kehormatan dirinya dan keluarganya. Saat cobaan dan ujian menimpa dirinya, ia selalu ikhlas dan sabar.

Saat gemerlap dunia menerpa, ia tetap teguh mempertahankan imannya. Maka pantaslah bidadari dunia ini dikatakan kepadanya lebih baik daripada bidadari surga. (T/ism/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.