AKTIVIS ANTI DRONE DICULIK SEBELUM BERIKAN KESAKSIAN

Islamabad , 12 Rabiul Akhir 1435/12 Februari 2014 (MINA) – Seorang wartawan Pakistan dan anti – drone (pesawat tak berawak), Kareem Khan hilang setelah puluhan orang menyerbu rumah dan menculiknya.

Pengacaranya, Shahzad Akbar mengumumkan, Senin, peristiwa itu terjadi beberapa hari sebelum ia dijadwalkan bersaksi di hadapan parlemen Eropa. Tempat tinggal Kareem Khan terletak di Provinsi Punjab, sembilan mil dari Islamabad.

Pengacara Khan mengatakan, beberapa penculik mengenakan seragam polisi, meskipun identitas penculik masih belum diketahui. Khan dijadwalkan berangkat dari Pakistan Sabtu lalu untuk berbicara di hadapan parlemen Jerman, Belanda, dan Inggris tentang pengalamannya dengan serangan drone.

Khan berasal dari suku Waziristan Utara. Ia adalah orang pertama Pakistan yang menuntut pemerintah Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan serangan drone yang menewaskan saudara dan anak-anaknya pada Desember 2009 lalu. Media RT melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kami sangat khawatir tentang keselamatan Khan.  Dia adalah saksi penting dalam kasus drone AS di Afghanistan serta keterlibatan CIA di negaranya. Kami mendesak Pemerintah Pakistan untuk segera melakukan segala daya membebasannya,” kata pengacara Shahzad Akbar.

Kareem Khan mengajukan gugatan pada 2010 lalu. Dalam tuntutannya juga diceritakan pembunuhan warga sipil dan sederet pelanggaran hukum internasional yang dilakukan dalam pengoperasian drone itu.

Pejabat intelijen AS mengatakan, Kareem Khan adalah pemimpin Taliban dan pernah berperang melawan Tentara Merah Soviet di Afghanistan sebelum memiliki hubungan dekat dengan Mullah Omar.

Tahun lalu, Akbar mewakili sejumlah warga Pakistan yang terkena serangan drone – dan aktivis lainnya menulis sepak terjang CIA di Islamabad. Ia mengklaim, direktur CIA, John Brennan juga terlibat atas beberapa serangan drone 2013 lalu.

Data pemerintah Pakistan mencatat, 2.155 warga Pakistan tewas dalam beberapa serangan pesawat tak berawak sejak Agustus 2008 lalu. Hampir semua korban adalah warga sipil.(T/P04/R2).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Comments: 0