Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis AS: Gerakan Boikot Percepat Kejatuhan Israel

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 10 Maret 2016 - 05:39 WIB

Kamis, 10 Maret 2016 - 05:39 WIB

310 Views

blaij coleman arabamericannews

Blaine Coleman, Aktivis kepalestinaan AS. (arabamericannews)

Detroit, AS, 1 Jumadil Akhir 1437/10 Maret 2016 (MINA) – Blaine Coleman, seorang aktivis hak asasi manusia Palestina dari Detroit, AS, mengatakan, gerakan boikot dapat mempecepat kejatuhan Israel.

Ia menanggapi pernyataan pada Konferensi Tingkat Tinggi Orgnisasi Kerjasama Islam (KTT OKI)yang baru saja usai di Jakarta, Indonesia, awal pekan ini.

Kepada Press TV, Blaine Coleman yang seringkali tampil sebagai pembicara di Dewan Kota Ann Arbor dan di University of Michigan, menyebutkan, itu (boikot) seruan yang sangat sangat vokal. Sudah tepat. Wilayah-wilayah pendudukan berarti seluruh Israel. Setiap inci dari Israel adalah wilayah yang diduduki dan bahkan Moshe Dayan pernah menyatakannya kepada publik.

Menurutnya, AS memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan itu. AS tidak hanya memberikan jumlah bantuan militer raksasa dan bantuan ekonomi, AS juga memberikan dukungan politik, dukungan diplomatik dan setiap jenis lain dari dukungan untuk Israel.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

“Namun, Anda dapat mematahkan semua itu dengan sekelompok boikot khususnya. Jika ada lebih dari seratus kampus di AS menyatakan boikot,  Israel akan jatuh”, paparnya.

Ia menyebutkan, kemarin malam, disepakati pula resolusi di Vassar College di New York, tentang komitmen mahasiswa dalam mendukung divestasi dan boikot terhadap Israel.

“Ini adalah aksi boikot. Saya ingin melihat terjadi di seluruh AS, Eropa dan tempat lain. Saya senang untuk memiliki jenis boikot. Namun, resolusi di atas kertas tidaklah cukup,” ujar aktivis di kota terbesar di negara bagian Michigan, AS itu.

Ia juga menambahkan, bahwa dirinya tidak memilih jalur politik, tapi aktivis kemanusiaan.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

“Saya tidak memilih politisi tersebut, karena semuanya mendukung Israel. Saya lebih memilih dalam barisan boikot. Saya memilih dengan berbicara di dewan kota dan mahasiswa untuk resolusi boikot terhadap Israel. Itulah bagaimana saya memilih. Dan lagi, jika Anda memiliki beberapa ribu mahasiswa melakukan hal semacam voting, dan berteriak untuk boikot Israel, maka segalanya dapat berubah,” imbuhnya. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional