AKTIVIS SKOTLANDIA TUNTUT PEMERINTAH INGGRIS HENTIKAN BANTUAN SENJATA KE ISRAEL

Glasgow, 1 Dzulhijjah 1435/25 September 2014 (MINA) –- Sekitar 15 aktivis Skotlandia menuntut agar Pemerintah Inggris menghentikan bantuan persenjataan kepada Israel dan memboikot negara itu dalam hubungan dagang dan militer.

Tuntutan tersebut disampaikan para aktivis pro-Palestina dari kelompok Glasgow Palestine Action Network (GPAN), di Glasgow, saat berunjuk rasa di depan perusahaan ,  sebuah perusahaan manufaktur yang ditengarai terkait langsung dengan produksi teknologi Israel. Demikian dilaporkan Media Palestina Al-Ray, Rabu, yang dikutip  Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dilaporkan, dalam aksi tersebut, sekitar lima orang demonstran naik ke pintu pabrik membentangkan spanduk bertuliskan kecaman bahwa Gubernur Thales, Elbit terlibat dalam tindakan genosida di Palestina. Sementara yang lainnya memblokir akses pabrik selama jam kerja mulai Selasa pagi.

Selain spanduk bertuliskan Gov, Complicit in Genocide”, demonstran juga  menyerukan agar Pemerintah Inggris berhenti memberikan senjata kepada Israel.

Para demonstran mengatakan, digelarnya aksi tersebut karena keterkaitan Pemerintah Inggris dengan Perusahaan Elbit Systems, yang merupakan pusat penelitian dan pengembangan militer Israel terbesar. Perusahaan ini telah mendapatkan kontrak senilai 1 Miliar Pounsterling untuk membuat generasi drone berikutnya, Watchkeeper drone.

Drone adalah bagian terpenting militer Israel,” kata Fifi O’Hara, salah satu pengunjuk rasa yang naik ke atap pabrik.

Dia menambahkan,”Dengan membiarkan pabrik ini terus mengekspor komponen pesawat tak berawak dan senjata-senjata lain ke Israel, UK (Pemerintahan Inggris) telah memberikan bantuan langsung dan persetujuan atas tindakan pembantaian Israel terhadap Palestina.”

“Inggris telah “melumuri darah di tangannya”, ujar Lattice Royale, pengunjuk rasa lainnya. Hal itu dikatakannya terkait kelanjutan kontrak senjata perusahaan tersebut dengan Israel, dan pemerintah Skotlandia harus mengakhiri perannya dalam perdagangan senjata internasional.

“Karena itu, kami mendesak Pemerintah Skotlandia untuk menekan Pemerintah Inggris agar mengakhiri penjualan senjata ke Israel,” ujar Lattice.

Menurutnya, Pemerintah Skotlandia juga bisa mulai mengambil langkah-langkah aktif, guna mengakhiri produksi sistem senjata di Skotlandia yang terhubung kearah apartheid, kolonialisme dan genosida.

Polisi tiba di lokasi unjuk rasa pada Selasa sore, dan membahas cara untuk mengontrol hingga membubarkan para demonstran.

Menurut laporan PBB, agresi Militer Israel ke Jalur Gaza yang berakhir pada 28 Agustus silam, telah menewaskan setidaknya lebih dari 2.000 warga sipil, dan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.(T/P011/R12)

 

Mi’raj Islamic News Agency(MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0