AL-QASSAM: ROKET M-75 DAN J-80 BAHASA YANG BISA DIMENGERTI ISRAEL

Seorang pejuang Al Qassam sedang persiapkan roket M 75.  foto : Al Qassam
Seorang pejuang Al-Qassam sedang persiapkan roket M-75. (Foto: Al-Qassam)

Gaza, 24 Syawwal 1435/20 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah roket baru jenis M-75 dan J-80 yang diproduksi oleh tangan-tangan pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam telah di kirimkan ke medan pertempuran untuk membombardir penjajah Zionis Israel.

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan, Al-Qassam menekankan bahwa penjajah tidak mengerti kecuali dengan bahasa kekuatan.

“Dan yang paling penting dari itu semua adalah bahwa para pejuang akan tetap siaga di barisan terdepan dalam menghadapi serangan-serangan musuh yang hanya bisa menargetkan anak-anak dan wanita,” kata Koresponden MINA.

Kota Tel Aviv yang merupakan pusat ekonomi serta Bandara Internasional Ben Gurion telah menjadi tujuan langsung dan strategis dari roket-roket sayap militer gerakan perlawanan Hamas tersebut.

Setelah Israel mencoba berfikir bahwa Iron Dome mampu melindungi mereka dari roket-roket tersebut, kemudian mencoba juga menyesatkan negaranya sendiri dengan mengatakan bahwa para pejuang perlawanan tidak akan mempu meluncurkan roket ke Tel Aviv.

Menurut Koresponden MINA, kini Israel tidak mampu untuk melindungi rampasannya di setiap tempat dari serangan-serangan Al-Qassam terutama di jantung kota Tel Aviv dan sekitarnya. Sehingga sirene tanda peringatan menggema di sebagian besar permukiman dan kota-kota Zionis, setelah Al-Qassam menembakkan setidaknya 36 roket hanya dalam waktu kurang dari setengah jam yang merupakan balasan awal dan cepat atas serangan-serangan Israel ke penduduk sipil di Gaza.

Para pengamat mengatakan, penjajah Zionis Israel meyakini bahwa balasan dari para pejuang akan terbatas, namun justru mereka dikejutkan dengan jawaban Al-Qassam yang memulai membombardir Tel Aviv dan Ben Gurion yang memaksa ratusan ribu warga ilegal Yahudi ke dalam penampungan karena takut terhadap roket-roket pejuang tersebut.

Serangan-serangan Al-Qassam dilakukan sebagai balasan terhadap serangan Israel terhadap warga sipil di jalur Gaza yang menargetkan keluarga Daloo menyebabkan tiga orang syahid, dua di antaranya anak-anak dan wanita, sedangkan 15 lainnya luka-luka.

Pukul 22.40 waktu Gaza, Al-Qassam Membombardir Tel Aviv dengan Roket M-75 dan Fajar-5, kemudian membombardir Beer Sheeba dengan lima roket Grad dan Netivot dengan roket Qassam

Masih di waktu yang sama, Al-Qassam membombardir Netivot dengan 10 roket Qassam, lima belas menit setelahnya atau tepat pada pukul 10.55 melontarkan lima roket Grad ke Karyat Malakhi.

Tepat para pukul 23.00 Waktu Gaza, Bandara Internasional Ben Gurion menjadi target serangan Al-Qassam dengan roket J-80, di waktu yang sama juga 10 roket Grad diluncurkan ke Karyat Malakhi.

Selang lima menit kemudian Beer Sheeba kembali menjadi sasaran Al-Qassam dengan roket Grad, dan masih meluncurkan tiga roket Grad ke Karyat malakhi pada pukul 23.20 Waktu Gaza.

Tanah jajahan Israel di Al-Quds (Yerusalem) juga menjadi sasaran roket M-75 milik Al-Qassam pada pukul 23.40 waktu setempat dan sepuluh menit sebelumnya kota Majdal sebelah selatan tanah jajahan Israel menjadi sasaran tiga roket Qassam. Menjelang tengah malam Al-Qassam menyerang Netivot dan Asdood dengan enam roket Grad.

Sementara itu, pihak Zionis israel sendiri mengakui terjadi ledakan besar di Ben Gurion dan Tel Aviv, sirine peringatan terdengar di sebagian besar permukiman ilegal Zionis Israel seketika memerintahkan warganya untuk bersembunyi ke dalam penampungan dalam jarak 80 km dari Jalur Gaza.

Al-Qassam sendiri meyakini setidaknya tiga juta warga ilegal Israel terancam dari serangan serangan Al-Qassam tersebut. (L/K01/P02)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0