Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies Baswedan Sebut Empat K Majukan Perguruan Tinggi Islam

Hasanatun Aliyah - Senin, 14 Agustus 2017 - 20:25 WIB

Senin, 14 Agustus 2017 - 20:25 WIB

191 Views

Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan. (Foto: MINA/Aliya)

Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan. (Foto: MINA/Aliya)

Jakarta, MINA – Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta terpilih Anies Baswedan menyebutkan Empat K untuk memajukan perguruan tinggi di Indonesia.

“Empat K yang harus dimiliki mahasiswa untuk memajukan perguruan tinggi yaitu, kritis, kreatif, kerja sama dan komunikatif,” katanya saat acara seminar internasional dengan tajuk “Peran Perguruan Tinggi dalam Penguatan Pemikiran lslam Moderat” di Auditorium Arifin Panigoro, Universitas Al-Azhar lndonesia, Senin (14/8).

Menurutnya, pemikiran kritis sangatlah penting bagi mahasiswa dalam memajukan perguruan tinggi Islam Indonesia ke depannya.

“Pemikiran kritis ini penting untuk membangun pemikiran-pemikiran moderasi, pemikiran-pemikiran terobosan itu membutuhkan pemikiran yang kritis,” ujarnya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Selain itu, perlu mempunyai pemikiran kreatif untuk membuat sesuatu yang baru, bukan meniru.

“Pemikiran kreatif, bukan sekedar imitasi dari pikiran lama melainkan kreasi dari pikiran baru. Kampus yang menumbuhkan kemampuan kreatifitas di situlah menumbuhkan masa depan,” jelasnya.

Lebih lanjut, setelah mempunyai empat sifat tersebut maka ekstremisme tidak akan tumbuh.

“Kalau orang punya kemampuan berpikir kritis, ekstremisme sulit untuk bisa menembus,” pungkasnya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Ia menambahkan, ekstremisme bukan hanya ada di sektor agama tetapi di berbagai bidang.

Di samping itu ia mengatakan, umat Islam harus bisa membaca perubahan zaman, untuk itu harus mempunyai pengetahuan yang mendalam.

“Ilmu adalah kekuatan, pengetahuan adalah penguasa kesejahteraan hidup,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia