Anies Perpanjang PSBB Jakarta Sampai 4 Juni

Jakarta, MINA – Gubernur Provinsi , Baswedan, mengumumkan perpanjangan status di wilayah DKI Jakarta selama dua pekan, yaitu 22 Mei-4 Juni 2020.

Anies menyebut PSBB kali ini merupakan masa PSBB penghabisan, yang diharapkan kehidupan akan berjalan normal setelahnya dengan indikator penurunan laporan kasus positif per hari.

“Pemprov DKI Jakarta bersama Gugus Tugas DKI Jakarta menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Jakarta akan menambah status PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei – 4 Juni. Dan ini akan bisa menjadi PSBB penghabisan, jika kita disiplin. Karena itu, saya ingin sampaikan kepada semua, jangan sampai kita harus memperpanjang lagi,” ungkap Gubernur Anies pada Selasa (19/5).

Anies menegaskan perpanjangan status PSBB DKI Jakarta berdasarkan kajian ilmiah saintifik dari tim ahli epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI). Berdasarkan data yang telah dihimpun, Anies menyebut efektivitas proporsi masyarakat yang berada di rumah dengan penurunan angka kasus harian COVID-19.

“Makin banyak orang berada di rumah, makin kecil penularan. Sebaliknya, makin banyak orang di luar rumah maka makin tinggi penularan. Mulai Maret, angka proporsi berada di rumah meningkat sampai 60%. Apa yang terjadi? Kira-kira dua minggu kemudian, pelan-pelan laporan kasus Jakarta ini mulai menurun. Penurunan (kasus) ini hanya terjadi karena kita sudah mulai meningkat berada di rumahnya,” jelasnya.

Anies kemudian menyebutkan Angka Reproduksi (Reproduction Number) COVID-19 DKI Jakarta berada di angka 1,11 per 17 Mei 2020. Angka tersebut menurut Gubernur Anies, harus bisa diturunkan hingga ke bawah angka satu.

Perlu diketahui, Angka Reproduksi (atau disebut Rt) merupakan tingkat penularan dari suatu infeksi. Jika Rt=4 artinya satu orang berpotensi menularkan pada empat orang. Adapun jika Rt1, dan sebaliknya akan berkurang bila Rt

“Idealnya, angka Reproduction di bawah satu. Bulan Maret, Rt itu empat. Alhamdulillah berkat kerja kita semua terutama yang 60 persen yang memilih berada di rumah, maka ini bisa tercapai. Tanpa itu, tak mungkin angka ini bisa turun,” katanya.

Anies menjelaskan, tanpa masyarakat berada di rumah, tanpa dilakukan tracing oleh tim Dinas Kesehatan, isolasi mandiri, maka itu semua tidak akan tercapai. Jadi ini adalah kerja kolosal yang luar biasa. Sekarang, dengan kita sudah berada di posisi 1. Selama 2-3 minggu terakhir ini stabil.

“Ini angka di bulan Mei, dari mulai 4 Mei sampai dengan 17 Mei, itu bergerak dari 1,08 sampai 1,11. Angka ini semua menggambarkan bahwa kita bergerak kurang lebih di angka 1 untuk Reproduction Number-nya. Kita harus menurunkan ini,” ucapnya.

Anies mengapresiasi seluruh masyarakat warga DKI Jakarta yang selama ini telah disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan selama PSBB. Selain itu, Gubernur Anies juga mengajak agar masyarakat yang selama ini belum disiplin sepenuhnya untuk ikut ambil tanggung jawab dengan disiplin selama masa PSBB dua pekan ke depan.

“Jadi PSBB diperpanjang sampai tanggal 4 Juni dan mudah-mudahan ini menjadi PSBB penghabisan. Mari kita sama-sama. Kita bisa! Seluruh warga Jakarta, saya percaya, kita bisa! Disiplin kita kerjakan, dan insyaAllah ini menjadi penghabisan bagi kita semua. Setelah itu kita memulai babak baru bisa berkegiatan di luar rumah seperti semula, dan tentu dengan protokol yang baru,” katanya. (L/R2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.