Riyadh, MINA – Pemerintah Arab Saudi mengumumkan peluncuran sistem elektronik baru untuk jamaah umrah yang perjalanannya telah dibatalkan, agar mendapatkan pengembalian uang atas biaya visa mereka, serta biaya layanan lain terkait dengan perjalanan mereka, Senin (2/3).
Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Haji dan Umrah negara itu mengatakan, langkah itu diambil setelah keputusan baru-baru ini oleh Pemerintah Saudi yang untuk sementara waktu menangguhkan jamaah umrah masuk ke Kerajaan demi mencegah penyebaran virus corona, MEMO melaporkan.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa sistem itu akan memberi wewenang kepada agen-agen haji di berbagai negara untuk mengajukan permintaan elektronik agar mendapatkan kembali biaya yang dibayarkan oleh para pelancong mereka.
Kementerian mendesak semua orang yang memiliki klaim pengembalian uang untuk biaya visa dan biaya layanan agar menghubungi agen umrah lokal di negara masing-masing.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Pada Kamis lalu, pemerintah Saudi untuk sementara menangguhkan masuknya jamaah umrah ke Kerajaan, dengan tujuan untuk mencegah datangnya virus corona ke negara itu.
Selain itu, kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah juga ditangguhkan. Tidak jelas apakah ibadah haji yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli akan berdampak.
Kerajaan, yang menampung dua situs paling suci Islam di Makkah dan Madinah, menyambut jutaan pengunjung Muslim sepanjang tahun dengan puncaknya pada musim haji. Ini memperkenalkan visa pariwisata baru pada Oktober lalu untuk 49 negara. (T/Nz/RI-1)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)