Dhaka, 25 muharram 1436/1 November 2014 (MINA) – Bangladesh menyelamatkan lebih dari 600 orang korban perdagangan manusia atau trafficking dari Myanmar di lepas pantai Asia Selatan, kata juru bicara Angkatan Laut di Dhaka, Selasa, (18/11) dalam operasi tunggal oleh otoritas Bangladesh.
Para korban ditemukan di kapal berukuran sepanjang 22 meter yang merupaka perahu nelayan dengan mengibarkan bendera Myanmar, di sekitar 400 km (250 mil) dari ibukota Dhaka, kata juru bicara Angkatan Laut. Komodor M Rashed Ali, seperti dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA).
Dia mengatakan, perahu nelayan tersebut telah menunggu kapal lain yang akan membawa korban trafficking itu pada pelayaran laut ke Malaysia.
petugas penjaga pantai Bangladesh mengatakan, orang-orang yang diperdagangkan berharap perahu atau kapal untuk berlayar ke Malaysia, tetapi mereka sering diculik dan dibawa ke hutan tempat persembunyian di Thailand di mana mereka ditahan untuk tebusan.
Para korban biasanya ditahan hingga kerabat membayar uang tebusan untuk membebaskan mereka. Jika uang tebusan tidak dibayar, para pedagang tak segan membunuh mereka atau menjualnya sebagai budak.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Ada sekitar 1,3 juta Muslim Myanmar, yang ditolak kewarganegaraan, adalah salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia, fakta bahwa PBB juga menegaskan.
Muslim Rohingya di Myanmar menghadapi penyiksaan, penindasan dan pengabaian sejak kemerdekaan negara itu pada 1948 silam.
Pemerintah Myanmar telah berulang kali dikecam oleh kelompok hak asasi manusia karena gagal melindungi Muslim Rohingya.
Ratusan Rohingya telah tewas dan lebih dari 140.000 mengungsi ketika terjadi serangan oleh ekstrimis Budha selama dua tahun terakhir. (T/P005/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi