Al-Quds, MINA – Media Saluran Ibrani 13 mengungkapkan bahwa banyak tentara Israel yang terluka saat melalukan agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, di rumah sakit.
Media tersebut menjelaskan, pada Rabu (27/12) Netanyahu mengunjungi departemen rehabilitasi di Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem yang diduduki, dengan tujuan “bertemu dengan tentara yang terluka di Gaza, tetapi beberapa dari mereka menolak untuk bertemu dengannya.”
“Saya berada di rumah sakit di bangsal rehabilitasi di Hadassah. dan Netanyahu akan datang mengunjungi saya… dan salah satu pejabat wanita bertanya kepada saya apakah Saya ingin dia melakukan itu… dan tentu saja saya menolaknya,” kata Tentara tersebut, Or Schneeberg, menulis di platform X, seperti yang dilansir saluran Ibrani, dikutip Quds Press.
Saluran tersebut menjelaskan, “Dari 18 tentara yang terluka, 15 meminta Netanyahu untuk tidak mengunjungi mereka.”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurutnya, ini bukan pertama kalinya tentara yang terluka menolak untuk bertemu Netanyahu.
“Selama kunjungannya sekitar seminggu yang lalu ke Rumah Sakit Sheba di Tel Aviv, sejumlah tentara yang terluka menolak untuk bertemu dengannya,” kata media tersebut.
Sejak tanggal 7 Oktober lalu, tentara pendudukan Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza, yang hingga Rabu ini, telah menyebabkan 21.110 orang syahid dan 55.243 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal