BCA Syariah-JES Selenggarakan Workshop Tingkatkan Literasi Perbankan Syariah

Bogor, MINA – PT Bank BCA Syariah bersinergi bersama media massa nasional menyelenggarakan kegiatan Media Workshop dengan tema Sinergi BCA Syariah & Media Tingkatkan Literasi & Inklusi Perbankan Syariah, kegiatan diadakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/10).

Diikuti sebanyak 40 jurnalis dari berbagai media massa. Dalam sambutan Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, kegiatan media workshop dalam rangka mewujudkan komitmen BCA Syariah mendorong peningkatan literasi di tanah air.

“Bertepatan juga dengan Bulan Inklusi keuangan berlangsung selama bulan Oktober, acara ini salah satu kegiatan BCA Syariah dalam melakukan edukasi ke berbagai segmen masyarakat,” katanya.

BCA Syariah turut mendukung kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan berbagai rangkaian kegiatan literasi dan inklusi.

Ia juga menyampaikan, sampai dengan September 2023, BCA Syariah telah melaksanakan tidak kurang dari 31 kegiatan edukasi keuangan
syariah dengan jumlah peserta mencapai 6.500 dengan peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, wartawan dan pelaku UMKM.

“Pada kegiatan ini BCA Syariah turut bekerja sama dengan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES), forum wartawan yang kesehariannya meliput kegiatan ekonomi syariah di masyarakat, antara lain perbankan syariah, asuransi syariah, dan multifinance syariah,” imbuhnya.

Topik yang disampaikan pada media
workshop adalah cara membaca laporan keuangan perbankan syariah.

“Para jurnalis memiliki peran strategis di dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang keuangan syariah. Salah satu tujuan dari workshop ini adalah meningkatkan kapabilitas wartawan untuk dapat membaca laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan pemberitaan yang berkualitas dan akurat
mengenai perbakan syariah,” kata Yuli.

Sementara itu, OJK menyambut baik kegiatan media workshop tersebut. Kepala Grup (Direktur) Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Mohammad Ismail Riyadi mengatakan, bahwa Indonesia
memiliki prospek pengembangan keuangan syariah yang bagus terutama di era transformasi digital.

“Saat ini penguatan literasi keuangan syariah harus terus dilakukan melalui upaya yang kolaboratif dan komprehensif antar seluruh pemangku kepentingan. Upaya peningkatan tersebut perlu
berkesinambungan dan mampu mengoptimalkan perkembangan teknologi digital sehingga dapat mempermudah dan memperluas akses keuangan syariah sebagai solusi utama bagi masyarakat,” jelas Ismail Riyadi.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi (SNLKI) yang dilaksanakan OJK di 2022, indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 9,14 persen. Sementara, indeks inklusi keuangan syariah mencapai 12,12%.

Adanya gap antara literasi dan inklusi keuangan menggambarkan bahwa masyarakat cenderung menggunakan produk atau layanan keuangan syariah meskipun belum terlalu memahami
produk atau layanan itu sendiri.

“Kondisi ini perlu menjadi perhatian pelaku usaha jasa keuangan syariah dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama melakukan upaya penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah nasional,” kata Ismail Riyadi. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.