Menteri Kerjasama Internasional Afrika Selatan Sebut Israel sebagai Apartheid

Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan Naledi Pandor.(Foto: Wafa)

Pretoria, – Koalisi Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) , menyambut baik pernyataan Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan Naledi Pandor pekan lalu, yang menerima sejumlah besar bukti faktual dan mendetail yang menunjukkan bahwa melakukan kejahatan terhadap rakyat .

“Kami senang bahwa Pemerintah Afrika Selatan akhirnya mencapai kesimpulan ini, mengakui kejahatan apartheid Israel,” kata Koalisi BDS Afrika Selatan dalam  pernyataan resminya, Ahad (31/7),

“Dan kami mengulangi pandangan tegas Pandor bahwa “tindakan kuat untuk mendukung Palestina harus diambil oleh PBB, dan komite apartheid harus dibentuk di bawah naungan Majelis Umum PBB,” demikian pernyataan itu.

Koalisi BDS Afsel, bersama dengan gerakan Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS) global, mendesak pemerintah Afrika Selatan untuk mengambil sikap tegas di Majelis Umum PBB mengenai masalah ini.

Baca Juga:  Mahasiswa Generasi Baru di AS Beri Harapan kepada Palestina

Menurut lembaga itu, internasional tidak dapat terus mengeluarkan resolusi tanpa mengambil tindakan, dimulai dengan mendeklarasikan kejahatan Israel terhadap kemanusiaan sebagai apartheid.

Pernyataan Menteri Pandor tersebut merujuk pada laporan yang dikeluarkan oleh organisasi hak asasi manusia Israel, Human Rights Watch, Amnesty International, Pelapor Khusus PBB, dan laporan pertama Komisi Penyelidikan Internasional untuk Menyelidiki Pelanggaran di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

“Berapa banyak lagi laporan yang kita perlukan yang menyerukan Israel atas perlakuan tidak adil mereka terhadap Palestina dan menunjukkan bahwa Israel menerapkan apartheid?” tanyanya.

Pernyataan Menteri Pandor disampaikan dalam pidato membuka konferensi Kepala Misi Afrika Palestina pada 26 Juli di Pretoria.

Baca Juga:  Delegasi Media UEA Kunjungi MINA

Pandor mengingatkan hadirin, “Sebagai orang Afrika Selatan yang tertindas, kami mengalami langsung efek dari ketidaksetaraan rasial, diskriminasi dan penolakan dan kami tidak dapat berdiam diri sementara generasi Palestina lainnya tertinggal.”

Dia juga menunjukkan, pemerintah dan rakyat Afrika Selatan pasca-apartheid memiliki tanggung jawab politik dan moral untuk mengisolasi apartheid Israel – seperti yang diminta oleh rakyat Palestina.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.