Belajaraya 2023 Dorong Kolaborasi Lintas Sektor bagi Transformasi Pendidikan

(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Jaringan Semua Murid Semua Guru (SMSG) kembali menggelar acara perjumpaan nasional tahunan bagi 969 penggerak pendidikan di Indonesia bertajuk di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7)

Pendidik dan inisiator gerakan Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab, acara ini dirancang untuk menjadi ruang inovasi, , dan integrasi bagi berbagai Komunitas atau Organisasi Pendidikan (KOP) dalam menggerakkan perubahan pada ekosistem pendidikan di Indonesia.

“Kegiatan Belajaraya 2023 ini menjadi momen untuk mendorong kolaborasi lintas sektor bagi transformasi pendidikan lebih baik dan maju,” kata Najeela dalam temu media di Jakarta, Jumat (28/7).

Dia menjelaskan, jika tahun sebelumnya dinamai Pesta Pendidikan, menginjak tahun keenam penyelenggaraanya, acara ini berganti rupa menjadi Belajaraya 2023.

Perubahan nama ini menandai transformasi konsep acara yang dirancang lebih variatif dan mendorong partisipasi publik melalui proses program #KerjaBarengan.

“Berbeda dengan Pesta Pendidikan yang diselenggarakan secara daring saat pandemi, Belajaraya 2023 diselenggarakan secara luring dengan 52 Kelas Belajar tematik serta tiga sesi Ngobrol Publik yang bisa publik hadiri secara paralel,” jelas Najeela.

Baca Juga:  Fenomena Masyarakat Barat Dukung Palestina

Beberapa tokoh Tanah Air yang hadir menjadi narasumber Ngobrol Publik di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mantan Menteri Agama Quraish Shihab, artis Maudy Ayunda, dan lainnya. Sebanyak 70 KOP juga akan mengisi Kelas Belajar sesuai dengan kepakarannya masing-masing.

Dia menyampaikan, kunci perubahan pendidikan adalah kolaborasi antar pemangku kepentingan dan keterlibatan publik yang makin efektif.

” Melalui Jaringan Semua Murid Semua Guru, kami mendukung berbagai inovasi yang dilakukan oleh ratusan Komunitas dan Organisasi Pendidikan agar semakin berdampak. Jaringan Semua Murid Semua Guru mengintegrasikan langkah relawan berbagai profesi, penggerak di ekosistem demi perbaikan akses, kualitas dan kesetaraan pendidikan bagi semua dan setiap anak,” tutunya.

Semua Murid Semua Guru (SMSG) merupakan jaringan penggerak pendidikan yang memfasilitasi proses integrasi, kolaborasi, dan inovasi antar pemangku kepentingan pendidikan.

SMSG dirintis sejak tahun 2016, melalui proses #KerjaBarengan di acara Pesta Pendidikan, dan berkembang menjadi asosiasi Komunitas/Organisasi Pendidikan (KOP) yang terus berinovasi, saling berkolaborasi, dan melakukan integrasi dalam menggerakkan perubahan ekosistem pendidikan Indonesia.

Baca Juga:  Gaza Bantah AS dan Israel tentang Peningkatan Bantuan Kemanusiaan

Semua Murid Semua Guru mengajak seluruh lapisan untuk peduli akan pendidikan karena kami percaya pendidikan adalah tanggung jawab kita semua.

Penuturan Najelaa sejalan dengan keterlibatan aktif berbagai pihak seperti organisasi nonprofit dalam penyelenggaraan acara. Salah satunya Indika Foundation, satu dari 23 organisasi pendiri Semua Murid Semua Guru yang bergerak dalam hal pendidikan perdamaian dan toleransi.

Managing Director Indika Foundation, Ayu Kartika Dewi, menjelaskan, di Indika Foundation, pihaknya mendorong masyarakat untuk menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang inklusif di dalam komunitas mereka sendiri.

“Kami percaya bahwa sebuah aktivitas akan berdampak lebih besar jika masyarakat di dalamnya bergerak menciptakan perubahan. Karena itu, kami berpartisipasi dalam Belajaraya 2023, tempat bagi banyak pihak bahu-membahu berkontribusi mewujudkan pendidikan yang inklusif,” ujarnya.

Organisasi pendiri SMSG yang lain, Indorelawan, juga ikut mendukung Belajaraya 2023. Widharmika Agung, Co-Founder dan Pembina Indorelawan menguraikan, Belajaraya menyuarakan semangat #KerjaBarengan, bergotong-royong untuk pembangunan pendidikan di Indonesia.

“Indorelawan senang sekali bisa terlibat dalam Belajaraya, sebuah kesempatan untuk membuka pintu bagi lebih banyak lagi relawan dan komunitas untuk #KerjaBarengan,” katanya.

Baca Juga:  Syahidnya Abu Al-Foul di Tulkarem Menambah Semangat para Pejuang

Tak hanya itu, musisi-musisi papan atas seperti Endah N Rhesa, Tompi, Tulus, Vidi Aldiano, Andien, RAN, Kunto Aji, Dere, dan Idgitaf juga berpartisipasi dalam festival musik Belajaraya 2023.

Hal ini menyusul kesuksesan Pesta Pendidikan 2017 di mana sejumlah musisi berpartisipasi dalam perilisan lagu “Semua Murid, Semua Guru” dan inisiasi gerakan #KirimBudi. Praktik baik inilah yang Belajaraya coba replikasi tahun ini.

“Ini bukan kali pertama kami berpartisipasi dalam gerakan pendidikan. Melalui Belajaraya, kami bisa membantu menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepada khalayak yang lebih luas melalui musik. Ini juga merupakan cita-cita kami untuk menjadi musisi dengan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Endah N Rhesa, pengisi acara Belajaraya 2023.

Seluruh rangkaian acara ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya pengarusutamaan konsep pendidikan inklusif, bagaimana peran kunci setiap individu dalam meningkatkan kualitas pendidikan, hingga pertukaran praktik baik mengatasi tiga dosa besar pendidikan (bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual).

Rangkaian sesi edukatif dan dokumentasi praktik baik pada Belajaraya 2023 ini dapat publik akses melalui kanal-kanal media sosial Semua Murid Semua Guru.(L/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.