Srinagar, 7 Muharram 1438/8 Oktober 2016 (MINA) – Bentrokan pecah antara warga Muslim Kashmir dengan keamanan India usai pelaksanaan salat Jumat di Srinagar, ibukota negara bagian Jammu dan Kashmir.
Setidaknya 60 orang menderita luka-luka dalam bentrokan dan polisi menggagalkan seruan untuk pawai ke kantor PBB di kota itu.
Menurut saksi mata, seorang anak 12 tahun terluka parah setelah ia terkena peluru pelet polisi India dan kondisinya dinyatakan kritis di Institut Ilmu Medis. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Tidak hanya di Srinagar, tapi bentrokan juga terjadi di beberapa kota lainnya.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Di Kashmir Selatan setidaknya 15 orang terluka oleh aparat.
“Pasukan tanpa diprovokasi apa pun menerobos ke rumah, menggeledah rumah, merusak prabot rumah tangga dan memecahkan kaca jendela,” kata saksi.
Warga mengatakan, pasukan juga memukuli warga yang ditahan, termasuk perempuan. Setidaknya enam orang luka-luka. Insiden itu memicu protes besar-besaran di desa Tral setelah salat Jumat. Termasuk di desa lain pecah bentrokan usai salat.
Sementara itu, kepolisian mengatakan, insiden pelemparan batu hebat dilaporkan terjadi di 11 titik di Srinagar, Baramulla dan Sopore.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
“Situasi tetap terkendali dan tidak ada laporan dari setiapnya kejadian yang tak diinginkan,” kata kepolisian di Srinagar.
Dilaporkan 56 orang ditangkap selama 24 jam terakhir, karena dianggap terlibat dalam apa yang disebut polisi itu sebagai kejahatan untuk menciptakan kekacauan publik.
Bentrokan itu terjadi di hari ke-91 perlawanan masyarakat Kashmir yang menuntut lepas dari kekuasaan India. Demonstrasi hampir terjadi di setiap hari sejak 8 Juli setelah dibunuhnya pemimpin muda pejuang Kashmir Burhan Wani oleh polisi.
Korban tewas sudah lebih dari 80 orang dan luka lebih dari 10.000 orang warga sejak pertama perlawanan pecah di berbagai kota di wilayah lembah yang disengketakan oleh India dan Pakistan itu.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Ketegangan kedua negara pun kian memanas setelah terjadi baku tembak di Jalur Kontrol (LoC), perbatasan yang membagi wilayah Kashmir kepada kedua negara yang bersengketa sejak merdeka dari Inggris pada 1947. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan