Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Adanya Potensi Gelombang Tinggi Hingga Jumat

Rana Setiawan - Rabu, 12 Juni 2019 - 01:25 WIB

Rabu, 12 Juni 2019 - 01:25 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan  adanya potensi gelombang tinggi pada Selasa (11/6) hingga Jumat (14/6) di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 1,25 hingga 6 meter.

BMKG mengimbau pada masyarakat terutama nelayan untuk memperhatikan keselamatan pelayaran.

Menurut BMKG, Moda transportasi yang beresiko di antaranya adalah perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

“Peningkatan gelombang tinggi ini diakibatkan oleh pola sirkulasi di utara Laut Halmahera. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya berembus dari timur – tenggara dengan kecepatan 4 – 15 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya berembus dari timur – tenggara dengan kecepatan 4 – 25 knot,” bunyi siaran pers BMKG, Selasa (11/6).

Sementara itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan P. Enggano hingga selatan Jawa, P. Sawu – P. Rote, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kei – Kep. Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso – Merauke. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Dari hasil pantauan BMKG, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter (sedang) di antaranya adalah Perairan Timur P. Simeulue, Perairan Timur Kep. Mentawai, Selat Sape bagian selatan – Selat Sumba, Laut Sawu – Selat Ombai, Perairan Selatan Flores, Perairan Kupang – Rote, Laut Timor selatan NTT, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Timur Kep. Selayar, Laut Flores, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Bau Bau – Wakatobi, Perairan Manui – Kendari, Perairan Selatan P. Buru – Seram, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Kep. Aru, Laut Banda, Perairan Amamapare, serta Perairan Barat Yos Sudarso.

Beberapa wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpeluang mengalami gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter (tinggi), antaranya Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten hingga Sumbawa, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Perairan Selatan P. Sumba – P. Sawu – P. Rotte, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, Laut Timor selatan NTT, Perairan Timur Kep. Wakatobi, serta Perairan Selatan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Potensi gelombang yang tertinggi berkisar antara 4 hingga 6 meter (sangat tinggi), dapat terjadi di Perairan Barat Mentawai hingga Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan P. Jawa hingga Lombok, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok. (R/R01/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia