BNPB: Pentingnya Kesiapsiagaan Hadapi Situasi Darurat Bencana

Pelatihan Dasar Manajemen Bencana (DMB) tingkat operator berpola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (Dok. BNPB)

Sentul Bogor, MINA – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan , Kheriawan menyampaikan cara penanggulangan bencana dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Ia juga mendorong para peserta untuk terus meningkatkan kompetensi dan menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana.

“Pentingnya peran operator dalam merespons bencana dengan cepat dan efektif,” ucap Kheriawan dalam acara kegiatan (DMB) tingkat operator berpola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, (3/7).

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BNPB bekerja sama dengan menggelar kegiatan tersebut. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari Senin-Jumat, (3-7/7) di Training Center, Pusdiklat PB BNPB, Desa Tangkil Sentul, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Turut hadir Apriyuanda Giyant Bayu Pradana selaku Kepala Bidang Penyelenggara Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB, pejabat struktural Pusdiklat BNPB, narasumber, perwakilan Indonesia Power dan  Adelya Riza sebagai Learning Officer Diklat Head Office PLN IP.

Ia menjelaskan, kegiatan yang dihadiri sebanyak 38 peserta ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertukar pengalaman dan berbagi pengetahuan dengan para ahli dan narasumber yang hadir.

“Diskusi dan sesi interaktif diharapkan dapat memperkaya pemahaman mereka tentang manajemen bencana,” ucap Kheriawan.

Ia mengatakan, pelatihan DMB tingkat operator ini menawarkan peluang bagi para peserta untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka dalam merespons dan mengelola situasi darurat.

“Selama pelatihan, para peserta akan dibekali berbagai materi antara lain dasar-dasar penanggulangan bencana, manajemen risiko bencana (mitigasi, pencegahan dan kesiapsiagaan), manajemen penanganan darurat, manajemen pemulihan bencana, manajemen logistik dan peralatan, manajemen data dan informasi bencana, kerjasama multipihak, business continuity plan, praktek mendirikan tenda, pengelolaan dapur lapangan, penyusunan jalur evakuasi serta simulasi gempa tektonik dan tsunami,” ucap Kheriawan.

Ia menjelaskan, seiring berjalannya waktu, Indonesia Power terus berkomitmen untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan bencana di seluruh negeri. Melalui kerjasama dengan Pusdiklat PB BNPB, Indonesia Power berharap dapat mencetak lebih banyak operator yang terampil dan siap menghadapi berbagai situasi darurat.

“Para peserta Pelatihan Dasar Manajemen Bencana tingkat operator tahun 2023 ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana di Indonesia,” harap Kheriawan.

Ia menegaskan, acara ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia Power dan Pusdiklat PB BNPB dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan operator untuk menghadapi tantangan bencana.

Diharapkan pelatihan ini akan melahirkan para tenaga operator yang handal dan siap memberikan bantuan dan perlindungan kepada masyarakat saat mereka membutuhkannya. (R/R8/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.