Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom Bunuh Diri Bandara Kabul, 13 Orang Tewas

Rudi Hendrik - Jumat, 27 Agustus 2021 - 04:07 WIB

Jumat, 27 Agustus 2021 - 04:07 WIB

2 Views

Smoke rises from explosion outside the airport in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 26, 2021. The explosion went off outside Kabul’s airport, where thousands of people have flocked as they try to flee the Taliban takeover of Afghanistan. Officials offered no casualty count, but a witness said several people appeared to have been killed or wounded Thursday. (AP Photo/Wali Sabawoon)

Kabul, MINA – Sebuah ledakan terjadi pada Kamis di luar bandara Kabul, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri dari Afghanistan dengan angkutan udara Barat, sejak Taliban merebut kekuasaan awal bulan ini.

Seorang pejabat Taliban mengatakan, pengeboman itu menewaskan 13 orang, termasuk anak-anak. Banyak penjaga Taliban termasuk di antara yang terluka, menurut pejabat itu, The Times of Israel melaporkan.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Fox News, ledakan di dekat salah satu gerbang bandara di Kabul itu adalah bom bunuh diri dan baku tembak. Outlet itu mengatakan, setidaknya tiga tentara AS terluka dan ada juga korban warga Afghanistan.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Politico bahwa Islamic State (ISIS) bertanggung jawab atas pengeboman itu. Namun, kelompok itu belum secara resmi mengklaim bertanggung jawab.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Media AS melaporkan, ledakan kedua di Hotel Baron di dekatnya terjadi beberapa saat kemudian, tanpa rincian lebih lanjut.

Negara-negara Barat telah memperingatkan kemungkinan serangan di bandara Kabul di hari-hari memudarnya upaya evakuasi besar-besaran.

Beberapa negara mendesak orang untuk menghindari bandara, di mana seorang pejabat mengatakan ada ancaman bom bunuh diri. Namun, saat beberapa hari sebelum upaya evakuasi berakhir, hanya sedikit yang mengindahkan seruan itu. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda