Cina Lacak Wajah, Identitas dan Pergerakan Jutaan Orang Uyghur di Xinjiang

Xinjiang, MINA – Sebuah perusahaan tekonlogi Cina melacak wajah,  identitas dan pergerakan dari lebih 2,5 juta orang Uyghur di wilayah Xinjiang, Cina barat laut, menurut sebuah kebocoran data yang dipantau  oleh seorang pakar internet Belanda.

Database online yang berisi nama, nomor KTP, tanggal lahir dan data lokasi dibiarkan tidak terlindungi selama berbulan-bulan oleh perusahaan teknologi pengenalan wajah yang berbasis di SenseNets Technology Ltd. Demikian pakar itu, Victor Gevers, salah seorang pendiri organisasi nirlaba GDI.Foundation, yang pertama kali mencatat kerentanan dalam serangkaian posting media sosial pekan lalu.

Data yang terpapar juga menunjukkan sekitar 6,7 juta titik data lokasi yang terhubung dengan orang-orang yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam, ditandai dengan deskripsi seperti “masjid,” “hotel,” “warnet”, dan tempat-tempat lain di lokasi kamera pengintai mungkin ditemukan. Demikian Daily Sabah melaporkan, Ahad (17/2).

“Data itu benar-benar terbuka dan siapa pun tanpa otentikasi memiliki hak administratif penuh. Anda bisa masuk ke dalam database dan membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus apa pun,” kata Gevers.

Tiongkok telah menghadapi protes dari para aktivis, cendekiawan, pemerintah asing, dan pakar hak asasi atas apa yang mereka sebut penangkapan massal dan pemantauan ketat terhadap mayoritas Muslim, minoritas Uyghur, dan kelompok Muslim lainnya yang menyebut Xinjiang adalah rumah.

Menurut keterangan di situs webnya, SenseNets bekerja dengan polisi Cina di beberapa kota. Perusahaan induknya yang terdaftar di Shenzhen NetPosa Technologies Ltd memiliki kantor di sebagian besar provinsi dan wilayah Cina, termasuk Xinjiang.

Pemerintah Cina telah meningkatkan pengawasan Xinjiang selama beberapa tahun terakhir, termasuk pembangunan sistem pengawasan video dan teknologi pemantauan smartphone.

Gevers mengatakan pihaknya secara langsung memberi tahu SenseNets tentang kerentanan, sesuai dengan protokol GDI. Dia mengatakan SenseNets tidak merespons, tetapi sejak itu telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan basis data mereka. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.