Sigi, MINA – Tim medis lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Taufiq Nursidiq melaporkan, terjadi longsor di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (20/10) sore sehingga menyebabkan akses jalan kembali terputus.
Menurut warga setempat, terdeteksi ada 11 titik longsor baru yang menyebabkan tim medis MER-C dan Ukhuwah Al-Fattah Rescue (UAR) yang melakukan pengobatan keliling di di Desa Bolapopu dan di dekat Dusun III Desa Namo belum bisa kembali ke posko utama di RS Sis Al-Jufri, Palu.
“Sedangkan titik longsor berikutnya ke arah turun gunung, sekitar 150 meter dari titik longsor yang sebelumnya menyebabkan jalan aspal ambles menyisakan hanya 1,5 meter jalan. Ini yg membuat relawan dan warga terisolir lagi,” jelas Nursidiq
“Untuk eskavator yang ditemui ada 3-4 alat berat dan posisinya di bawah gunung lebih dekat ke Desa Salua dan pintu gerbang masuk kecamatan Kulawi,” tambahnya.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Sementara itu, kemampuan alat berat yang tersedia tidak memungkinkan untuk melewati jalan yang ambles tadi untuk bisa mengeruk longsoran.
Tim medis MER-C dan Al-Fattah yang terjebak ada total 13 personil; 3 perempuan (2 dokter dan 1 perawat), 3 pria (perawat) 4 pria dari tim evakuasi UAR dan 3 sopir.
Menurutnya, ada beberapa jalan alternatif untuk bisa keluar Kecamatan Kulawi, di antaranya adalah lewat jalur darat melalui Taman Nasional Lore Lindu, Sulteng, dapat menembus sampai Poso.
Selain itu, karena pertimbangan bahan bakar yang stoknya tinggal sedikit, alternatif lainnya bisa menggunakan Helikopter. Namun saat ini helikopter hanya diperuntukkan membawa pasien bukan untuk penyelamatan relawan. (R/Sj/P1)
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Mi’raj News Agency (MINA)