DATA TERKINI: KORBAN MUSIBAH MINA BERTAMBAH MENJADI 59 ORANG

WP_20150924_18_25_40_Pro_2
(dok. Kemenag)

Jakarta, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Sampai dengan Kamis (01/10) ini, tim PPIH kembali berhasil mengidentifkasi dua jemaah haji Indonesia yang wafat karena peristiwa Mina.

Dengan demikian, jumlah jemaah haji yang telah diidentifikasi wafat menjadi 59 orang (55 jemaah haji asal Indonesia dan 4 orang WNI mukimin). Adapun dua jemaah yang baru teridentifikasi wafat adalah Abdul Wahab Idris Jafar (BTH 14/A2708444) dan Hosen Ibrohim Nimat (SUB 48/B1023186), demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Terkait kemungkinan membawa jenazah ke Tanah Air, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, Arsyad melihat bahwa selama ini jemaah haji Indonesia justru lebih memilih untuk memakamkan jenazah keluarganya yang wafat di kota suci Makkah ini.

Apalagi, lanjut Arsyad, terhitung sejak 24 September hingga 1 Oktober ini, usia jenazah itu sudah sekitar 7 hari. Untuk mencegah terjadinya wabah penyakit, pihak Muashim sudah memutuskan hari Senin (28/09) lalu untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.

“Ini sebagai upaya pihak Muaishim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya penularan wabah penyakit yang tidak diinginkan,” katanya dalam siaran persnya di Kantor Daerah Kerja Makkah, Kamis dini hari (30/10). Murtiningsih Neman Sunar Akun, jemaah kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) yang menjadi korban cedera peristiwa Mina dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi, kini sudah kembali ke kloternya. Dengan demikian, jemaah cedera yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 4 orang.

Arsyad berharap jemaah haji yang cedera akibat peristiwa Mina, tetap bisa menyempurnakan ibadahnya. Jika belum ke kota Madinah, jemaah bisa tetap meneruskan perjalanannya ke sana sekaligus melaksanakan Ziarah ke Makam Rasulullah dan menyelesaikan ibadah Arbain.

Diakui Arsyad, ada informasi dari para ketua kloter dan ketua rombongan terkait trauma psikologis yang dialami korban. Namun itu umumnya terjadi pada hari-hari pertama setelah terjadinya peritiwa Mina. Setelah dilakukan pendekatan dari ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, kondisi jemaah sudah mulai membaik.

Bagi jemaah yang saat ini sendiri karena teman sekamarnya wafat pada peristiwa Mina, Arsyad sudah menyarankan ketua kloter untuk memindahkannya agar bisa berkumpul dengan jemaah haji yang lain dan tidak merasa sendiri.

Adapun jumlah jemaah haji yang dilaporkan belum kembali, berkurang dari yang semula dilaporkan sebanyak 78 orang menjadi 74 orang dengan rincian sebagai berikut: 1) Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang; 2) Kloter BTH 14 sebanyak 8 orang; 3) Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang; 4) Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang; 5) Kloter JKS 61 sebanyak 37 orang; 6) Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang; 7) Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang; 8) Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang; 9) Kloter SUB 48 sebanyak 6 orang; 10) Kloter SUB 61 sebanyak 1 orang; 11) Kloter UPG 10 sebanyak 4 orang; 12) Kloter JKG 35 sebanyak 1 orang; 13) Kloter BTH 15 sebanyak 1 orang; dan 14) Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang. (T/P011/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: illa