Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delapan Juta Bahan Baku (Bulk) Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia

Hasanatun Aliyah - Rabu, 26 Mei 2021 - 01:19 WIB

Rabu, 26 Mei 2021 - 01:19 WIB

3 Views

Tangerang, MINA – Sebanyak delapan juta bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 produksi Sinovac tiba di Tanah Air, Selasa (25/2) pagi, melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap ke-13 dari total keseluruhan yang diterima Indonesia sebanyak 83,9 juta dosis.

“Vaksin yang sudah diterima adalah vaksin jadi Sinovac 3 juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta dosis, Sinopharm 1 juta dosis. Dan dengan kedatangan tahap ke-13 bulk vaksin ini, Sinovac, yang hari ini 8 juta dosis maka secara total telah diterima sebanyak 83,9 juta dosis,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam keterangan persnya menyambut kedatangan vaksin tersebut.

Airlangga memaparkan, kedatangan vaksin itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus menjaga pasokan vaksin COVID-19 guna memenuhi kebutuhan untuk vaksinasi kepada masyarakat Indonesia agar segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

“Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi dapat terlaksana sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan,” ujar Airlangga.

Untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity, pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi kepada kurang lebih 181,5 juta orang penduduk Indonesia atau 70 persen dari populasi.

Airlangga menegaskan, dalam penyediaan vaksin untuk kebutuhan tersebut, pemerintah selalu memastikan faktor keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy).

“Tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM [Pengawas Obat dan Makanan] yang sudah mendapat pertimbangan dari para ahli, dari ITAGI, WHO,” tegasnya. (R/R5/P1

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Breaking News