Delegasi Mahasiswa Indonesia, Raih Best Diplomacy Awards di London

UII

, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Prestasi di ajang bergengsi internasional terus ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Islam Indonesia. Mahasiswa UII khususnya, terus menunjukkan kualitasnya dalam pergaulan akademis di tingkat dunia. Sebagaimana ditunjukkan oleh delegasi UII yang berpartisipasi dalam ajang London International Model of United Nations (LIMUN) 2016 yang digelar di Central Hall Westminster dan Imperial College London, beberapa waktu lalu.

Dalam ajang tersebut, delegasi UII atas nama Fiqki Rahmawati Fauziah (FK 2015) berhasil menyabet penghargaan Best Diplomacy Awards. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada delegasi yang dinilai memiliki pengetahuan luas tentang diplomasi, penguasaan isu diskusi, serta skill negosiasi dan mediasi yang tinggi.

Baca Juga:  Komisi V DPRD Prov Lampung Dukung Pembangunan Gedung Rektorat STISA ABM

Dalam LIMUN 2016, setidaknya terdapat 1.600 delegasi mahasiswa dari berbagai negara yang turut berpartisipasi. Demikian laporan dari laman resmi UII yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Peraih penghargaan juga merupakan delegasi yang konsisten dalam mengedepankan prinsip kerjasama dan dialog untuk mencapai resolusi bersama. LIMUN sendiri merupakan ajang simulasi sidang PBB tahunan yang digelar di London.

Ajang ini diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai negara dan penjuru dunia. Setiap tahun mereka berkumpul untuk memainkan peran sebagai diplomat yang mewakili negara-negara dalam sidang umum PBB.

Ajang ini sangat positif untuk mengenalkan mahasiswa tentang pertukaran budaya dan seluk beluk dunia diplomasi internasional.

Baca Juga:  Kabupaten Lampung Timur Dukung Pembangunan Gedung Rektorat STISA ABM

Disampaikan oleh Febri Tri Intan Azhana, Ketua komunitas UII MUN Association, untuk tahun ini pihaknya memberangkatkan enam orang delegasi. Sebelum mengikuti konferensi, mereka telah digembleng dengan berbagai pelatihan dan persiapan skill yang matang.

“Kami meyakini bahwa dengan banyak praktik maka kita pun akan semakin sempurna. Para delegasi UII MUN  telah dibekali materi pelatihanpublic speaking, negosiasi, diplomasi, dan penulisan drafting setidaknya tiga bulan sebelum diberangkatkan,” tuturnya.

Untuk memaksimalkan materi pelatihan, ia kerap mengundang trainer eksternal yang telah berpengalaman. Seperti di antaranya, Mahasiswa Beprestasi Universitas Indonesia Jakarta, alumni Dimas – Diajeng Jogja, dan seorang trainer Internasional Indonesia, Wempy Dyocta Koto. Para trainer tersebut juga pernah aktif dalam komunitas MUN di kampusnya masing-masing sewaktu kuliah.

Baca Juga:  Warga London Memprotes Serangan Israel di Rafah

“Kami tidak ingin hanya sekedar mengirim delegasi, namun bagaimana mempersiapkan segalanya agar mereka mampu membawa nama baik UII di kancah global”, ujarnya.

Sementara Fiqki Rahmawati Fauziah mengaku sangat senang atas raihan prestasinya bersama delegasi UII MUN. Ia menceritakan, selama simulasi sidang ia bergabung dalam Komite Lingkungan PBB atau United Nations Environment Programme (UNEP). Komite tersebut banyak membahas isu lingkungan hidup, seperti energi hijau, perubahan iklim, dan ekonomi ramah lingkungan.

“Berdiskusi tentang isu-isu lingkungan dunia bersama para delegasi lintas negara memberi banyak pengalaman berarti bagi kami,” terang gadis yang akrab disapa Fao itu. (T/P006/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.