DIN: NILAI KELEMBUTAN DAN KETERBUKAAN AGAMA HARUS DITEBARKAN

Mantan Ketua Umum Muhamadiyyah Din Syamsuddin (Foto: Kurnia/MINA)
Mantan Ketua Umum Muhamadiyyah (Foto: Kurnia/MINA)

Jakarta, 1 Dzulhijjah 1436/15 September 2015 (MINA) – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat , Din Syamsuddin mengatakan, pesan-pesan (kelembutan) dan (keterbukaan, kemoderatan) Islam harus senantiasa ditebarkan agar menjadi rahmat bagi kehidupan alam semesta.

“Kita percaya dan yakin bahwa Islam sebagai agama damai senantiasa membawa misi kerahmatan bagi siapa saja, bahkan termasuk bagi bukan pemeluknya. Karena memang Islam sendiri hadir untuk kedamaian seluruh alam,” kata Din saat memberikan tausiyah dalam pengajian rutin Orbit Lintas Profesi, di Jakarta, Ahad (13/9).

Sedangkatan narasumber utama adalah Ustad Subkhi Albughuri, yang membahas tema tentang ketaatan dan hikmah berkurban. Hadir sekitar 50 Orbiter (anggota Orbit), termasuk Menperin Saleh Husin, yang aktif dalam komunitas Orbit. demikian keterangan Pers DMI.

Pria asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu menjelaskan, keramahan dan kelembutan nilai-nilai Islam menjadikan agama ini mudah diterima oleh siapa saja dan di mana saja.

Oleh sebab itu, lanjut Din, misi mulia ini haruslah dijaga dan dilestarikan, ditebarkan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan hidup umat manusia dan alam semesta.

“Pada banyak aspek, ajaran-ajaran agama menemukan titik temu, terutama tentang kehidupan dan kemaslahatan di dunia. Namun demikian, Islam sebagai agama yang selalu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, maka keseimbangan ini adalah   bentuk dari misi meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak,” katanya.

Din menambahkan, kelembutan Islam juga tampak dalam misi pengorbanan Nabi Ibrahim, dimana ajarannya hingga kini dilestarikan dan dijalankan oleh umat Islam sedunia, yakni Kurban (Idul Qurban), menyembelih hewan Qurban untuk keselarasan dan keseimbangan hidup antar manusia, terutama untuk mengurangi kesenjangan kemiskinan dan berbagi.

“Berqurban salah satu misi penting dalam Islam, karena dalam ritual tersebut terkandung nilai-nilai empati, berbagi untuk sesama, terutama mereka yang berkekurangan, serta saling membantu. Penekanan qurban bukan pada sembelihan hewan apa, tapi niat dan ketulusannya yang akan sampai pada ketakwaan. Oleh sebab itu, penting ditekankan bahwa amal apapun yang kita perbuat, landasan utamanya tetap keikhlasan dan ketulusan niat,” ujarnya.

Din berharap, datangnya hari raya Idul Kurban semakin memupuk rasa saling percaya, meningkatkan keimanan dan empati untuk berbagai bagi sesama. “Semangat inilah yang diwariskan Nabi Ibrahim dan menjadi teladan kita semua.” (T/P002/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0