Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Prof. Muhammadiyah Amin mengatakan, jajarannya berusaha meningkatkan kwalitas bimbingan keagamaan salah satunya memalui media online.
Kementerian Agama RI melalui Bimas Islam berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Muslim melalui media. Oleh karenanya, pelatihan ini sangat penting agar media khususnya online bisa bersinergi dengan baik dan produktif,” kata Muhammadiyah Amin dalam pembukaan Pelatihan In-depth Reporting KebimasIslaman bagi Media Online yang diadakan oleh Kementerian Agama RI di Jakarta, Rabu (14/3).
Ia menyatakan, Bimas Islam merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat. Mulai dari kasus penyerangan terhadap pemuka agama, hingga tingginya angka perceraian beberapa tahun terakhir ini.
“Tahun lalu, angka percerian mencapai 20 persen dari angka perkawinan dan itu tertinggi di Bekasi, tahun sebelumnya di Indramayu. Ini masalah-masalah serius yang harus ditangani dan media punya peran penting disini,” paparnya.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Peran media sangat diharapkan untuk dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakan akan peran bimas Islam sendiri dan agar masyarakat mendapat informasi, cara dan jalan penyelesaian masalah yang tepat.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat juga mendapat perhatian serius. Diharapkan dengan adanya Perpres tentang zakat bagi aparatur sipil negara (ASN) penerimaan zakat akan meningkat dan akan digunakan seluruhnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Acara Pelatihan In-depth Reporting KebimasIslaman bagi Media Online yang diadakan oleh Kementerian Agama RI diikuti oleh 60 peserta dari berbagai media online di seluruh Indonesia.
Kemenag menekankan kepada media agar memperhatikan isu-isu aktual yang sedang dihadapi masyarakat dan memberitakannya dengan bijak dan tepat. (L/P2/P1)
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan