Dr. Adian Husaini: Tantangan Dakwah Makin Besar

Jakarta, MINA – Cendekiawan muslim, Dr. Adian Husaini mengatakan tantangan dakwah makin hari bukan semakin ringan namun semakin berat.

Ia mengutip pendapat dari pendiri Dewan Da’wah, Allahyarham Mohammad Natsir itu, setelah dilantik sebagai Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) periode 2020 – 2025 untuk menggantikan Mohammad Siddik  Ketua Umum periode sebelumnya.

Dr. Adian Husaini Sabtu (3/1) mengundang pengurus Forum Jurnalis Muslim (Forjim) berbincang tentang dakwah dan media di Gedung Menara Dakwah Jalan Kramat Raya 45. . Forjim adalah salah satu wadah jurnalis Muslim yang mendukung pemberitaan kegiatan-kegiatan dunia Islam, terutama kegiatan Laznas Dewan Da’wah.

Menurut Adian, tantangan dakwah eksternal hingga kini ada tiga macam, yakni pemurtadan, sekularisasi, nativisasi. salah satu tantangannya adalah penyakit ‘hubud dunya’ alias cinta dunia.

Di awal pembicaraan, Adian mengungkapkan, tidak terpikir untuk aktif di . Sepuluh tahun terakhir,  ia hanya sebagai anggota Dewan Pembina.

“Namun, atas permintaan Ketua Pembina Profesor AM Saefuddin, agar menjadi ketua umum, Amanah sebagai Ketua Umum Dewan Da’wah ia terima,” katanya.

“Tapi saya ajukan syarat, saya mau jadi ketua umum asal semua pengurus siap menjadikan Dewan Da’wah sebagai lembaga dakwah terbaik,” kata dia..

Adian yang juga Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu bertekad akan menjadikan Dewan Da’wah sebagai lembaga dakwah yang bisa memandu atau menjadi teladan dalam dakwah di negeri ini.

“Saya pikir saatnya Dewan Da’wah terbang, menjalankan fungsi-fungsi penting menebar dakwah. Bagaimana dakwah yang membangun, rahmat, hingga orang tertarik. Menyebarkan Islam yang tidak menakutkan tapi juga nggak lebay. Tegas tapi tidak menakutkan,” kata dia.

Ia mengatakan, lembaga ini dalam sejarah pendiriannya sangatlah unik. Dewan Da’wah memiliki keterkaitan langsung dengan partai Islam besar Masyumi.

“Lembaga ini dahulu adalah organisasi yang mempersatukan seluruh komponen utama umat Islam, Masyumi,” katanya.

Karena awalnya merupakan organisasi pemersatu, maka hingga kini motto Dewan Da’wah adalah sebagai perekat ukhuwah.

“Dakwah kita sekarang ini ingin banyak merangkul, mendatangi. Jangan sampai kita sibuk melawan, tapi tidak membangun apapun,” kata dia.

Terkait dakwah melalui media, mantan wartawan Harian Berita Buana dan Republika ini, bercita-cita Dewan Da’wah memiliki website atau media online terbesar dan terkemuka. “Saya ingin ketika orang ingin mencari berita, di media kita ada,” kata dia.

Sementara Ketua Umum Forjim, Dudy Sya’bani Takdir, mengatakan pihaknya dan Dewan Da’wah memiliki misi sama menjalin hubungan dengan berbagai pihak termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan lembaga dakwah.

Forjim, kata Dudy, juga siap mendukung program-program yang akan dijalankan oleh pengurus Dewan Da’wah di bawah kepemimpinan Adian Husaini. Termasuk rencana pembuatan webiste dakwah.

“Kami menyampaikan terima kasih, karena dapat bekerja sama dengan Laznas Dewan Da’wah,” kata Dudy. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.