Dubes Azad: Hubungan Iran-Indonesia Makin Erat

Peringatan 44 Tahun Kemenangan Revolusi Islam Iran di Jakarta, Jumat (10/2/2023) malam.(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) Republik Islam untuk , Mohammad Azad, menyampaikan hubungan bilateral dengan Indonesia semakin erat dalam semua bidang kerja sama selama 44 tahun sejak terbentuknya negara tersebut melalui revolusi.

“Hubungan antara dua bangsa Iran dan Indonesia dalam berbagai area, dengan saling menghormati, bebas dari kolonialisme, dan dengan berbagi nilai-nilai komersial, politik, dan budaya, telah membawa peningkatan pertumbuhan dan perkembangan kedua masyarakat ini; Iran di Asia Barat dan Indonesia di Asia Timur,” ujar Azad.

Pernyataan tersebut disampaikannya pada Peringatan 44 Tahun Kemenangan Revolusi Islam Iran di Jakarta, Jumat (10/2) malam.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sebagai tamu kehormatan mewakili pemerintah RI, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dan sejumlah dubes negara sahabat, termasuk Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.

menjelaskan, eratnya hubungan kedua negara ditandai pertukaran delegasi politik pada semua level dan bahkan selama Covid-19 dalam bentuk pertemuan virtual termasuk pertemuan komite konsultasi politik, kerja sama HAM, pertukaran pengalaman dan pemberdayaan perempuan dan pemuda.

Juga pertemuan-pertemuan antara para intelektual dan think tank pemerintah dan swasta.

Pada level kepala kedua negara, kunjungan Presiden Republik Islam Iran saat itu di tahun 2015 ke Indonesia dan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Iran pada 2016.

“Kini, giliran Presiden Republik Islam Iran untuk mengunjungi Indonesia guna mengembangkan dan memperdalam hubungan antar kedua negara,” ujarnya.

Dalam bidang global, lanjut Azad, kedua negara telah saling mendukung dalam berbagai forum internasional dan isu HAM, yang telah digunakan sebagai instrumen politik, atau dalam isu JCPOA atau kesepakatan nuklir dan memaksakan tuntutan beberapa negara tertentu, kedua negara telah saling mendukung dari posisi komitmen nonblok.

Dalam bidang ekonomi, negosiasi intensif antara kedua negara dan pertukaran pandangan menteri-menteri terkait telah ditindaklanjuti dengan diadakannya pertemuan ke-13 komisi ekonomi dan perdagangan bersama kedua negara.

Demikian juga, mengunjungi delegasi ahli Iran ke Indonesia, perjanjian perdagangan preferensial PTA telah disiapkan untuk ditandatangani.

“Sehubungan dengan itu, diharapkan perdagangan kedua negara dapat meningkat beberapa kali lipat dari angka saat ini,” kata Azad.

Dari segi budaya, program pertukaran kultural kedua negara untuk periode empat tahun telah dibahas dan didalami oleh para pihak dan siap untuk ditandatangani oleh menteri-menteri terkait.

Kerja sama institusi-institusi Indonesia termasuk perpustakaan nasional kedua negara dan penyelenggaraan festival-festival budaya dan juga webinar online dengan berbagai topik seperti milenium peradaban dan budaya Iran dan Indonesia.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Iran merupakan mitra yang luar biasa bagi Indonesia.

“Indonesia dan Iran berada pada level persahabatan sehingga kita dapat secara terbuka dan terus terang membicarakan isu-isu sensitif, seperti dialog bilateral tentang perempuan dan anak-anak,” kata Budi.

Pada 11 Februari 2023, Iran merayakan peringatan 44 tahun kemenangan Republik Islam Iran. Kemenangan itu diraih setelah gelombang protes yang menurunkan dinasti Pahlevi dan pendirian Revolusioner Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini.(L/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.