Dubes Husin Bagis: Hubungan Bilateral Indonesia-Uni Emirat Arab Kian Erat

Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis.(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Duta Besar RI untuk (UEA) Husin Bagis menyebut pertemuan Direksi Bank Syariah Indonesia dengan perwakilan Dubai Islamic Bank Group menunjukkan makin eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA.

“Hubungan baik ini membawa banyak dampak positif bagi kedua negara, seperti semakin terbukanya peluang kerja sama dan peningkatan investasi dari dan ke Indonesia serta UEA,” kata Dubes Husin dalam pertemuan antara Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dan Group Chief Executive Officer (CEO) Dubai Islamic Bank Adnan Chilwan, di Jakarta, Rabu (3/3).

Pertemuan tersebut merupakan agenda penjajakan kerja sama antara kedua bank syariah dunia ini soal sukuk global, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelatihan di UEA.

Kerja sama itu juga termasuk struktur pembiayaan untuk pengembangan produk dengan bank syariah ternama dan terbesar di kawasan Timur Tengah tersebut.

“Dubai Islamic Bank merupakan bank syariah ternama di UEA dan kawasan Timur Tengah, yang selama ini sangat aktif membantu Pemerintah Indonesia menerbitkan sukuk global. Kunjungan CEO Group Dubai Islamic Bank ke Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia menunjukkan adanya peluang jalinan kerjasama bisnis antara kedua bank ini diwujudkan di masa depan,” tutur Husin.

Dubai Islamic Bank merupakan bank syariah ternama dan terbesar di UEA. Kebesaran bank ini terlihat dari kinerja mereka sepanjang semester I tahun 2020, saat Dubai Islamic Bank berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dan investasi sukuk hingga 29 persen year-to-date (ytd) menjadi AED237 miliar.

Pada saat yang sama, nilai simpanan masyarakat kelolaan Dubai Islamic Bank mencapai AED207 miliar atau tumbuh 26 persen ytd.

Sementara itu, Bank Syariah Indonesia memiliki visi menjadi bagian dalam top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam kurun lima tahun ke depan, serta menjadi juara bank syariah dengan meraih potensi pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal.

Dalam jangka pendek, Bank Syariah Indonesia berencana mendirikan kantor atau unit kerja di kawasan Timur Tengah untuk membantu penyerapan dan penyaluran sukuk global pemerintah Indonesia.

Jika terealisasi, rencana ini akan membuat semakin banyak investor luar negeri yang tertarik berinvestasi sesuai syariat Islam untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di Indonesia.(R/R4/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)