Giza, Mesir bagian barat, 2 Syawwal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Enam orang tewas dan tujuh orang terluka oleh pasukan keamanan Mesir dalam protes anti-rezim Al-Sisi setelah shalat Idul Fitri di provinsi barat dari Kairo Mesir, Giza.
“Rumah sakit menerima enam orang tewas hari ini,” kata jubir Kementrian Kesehatan Hossam Abel Ghaffar kepada Anadolu yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Sumber di Kairo mengonfirmasi, enam pengunjuk rasa tewas di kawasan distrik Al-Haram selatan Giza Al-Talbiya dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Sementara menurut sumber yang sama ada 12 orang lainnya ditangkap selama kejadian.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Saksi mata, mengatakan di antara korban terdapat seorang demonstran wanita.
Saksi mata juga mengatakan, di bagian lain dari Giza – termasuk kabupaten Nahiya dan Al-Omraniyah – juga telah melihat demonstrasi terhadap Presiden Mesir Abdel-Fattah Al-Sisi. Kata mereka, pasukan keamanan telah dikerahkan di lokasi kejadian dan menembakkan peluru tajam, yang menyebabkan satu orang meninggal dan lainnya luka.
Mesir telah terjun ke dalam ketidakstabilan sejak militer menggulingkan dan memenjarakan Mursi, presiden yang pertama kali dipilih secara bebas di negara itu pada pertengahan 2013.
Setelah lebih dari dua tahun sejak penggulingan Mursi, pemerintah Mesir telah melancarkan tindakan keras tanpa henti pada perbedaan pendapat politik.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Tindakan keras yang sebagian besar menargetkan pendukung Mursi dan anggota kelompoknya Ikhwanul Muslimin, mengakibatkan ratusan orang tewas dan puluhan ribu lainnya dijebloskan ke balik jeruji besi.
Di dalam negeri sendiri termasuk dari sementara jendral angkatan perang makin muncul ketidakpuasan pada Presiden Jendral Sisi karena tak berhasil menciptakan stabilitas politik, ekonomi, keamanan pelanggaran HAM sehingga makin banyak kecaman internasional. “Keadaan malah makin buruk,” kata seorang jendral.
(T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah