Erdogan Buka Jembatan Ketiga Hubungkan Asia dan Eropa

, 23 Dzulqadah 1437/26 Agustus 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip hari ini, Jumat (26/8) membuka jembatan ketiga Istanbul di selat Bosphorus yang menghubungkan antara Asia dan Eropa sebagai upaya untuk menciptakan warisan sejarah.

Jembatan pertama di Bosphorus diresmikan pada tahun 1973 dan yang kedua pada tahun 1988. Kedua jembatan ini menjadi jalur penting dalam sejarah Turki, demikian Middle East Online melaporkan.

Jembatan yang diberi nama Yavuz Sultan Salim itu akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di dunia. Hal ini memungkinkan Erdogan menjadikan Turki sebagai salah satu negara paling maju dengan infrastruktur serba modern, meskipun pada 15 Juli lalu sempat menghadapi aksi kudeta.

Yavuz Sultan Salim, nama ini diambil dari Sultan Salim Grim (Yavuz Sultan Salim di Turki abad 16 M) yang menaklukkan wilayah Timur-Tengah dalam beberapa tahun kepemimpinannya yang luar biasa dan tetap menjadi sosok sanjungan untuk masyarakat Turki modern.

Erdogan berharap, pembukaan jembatan terbaru ini akan melengkapi dua seri sebelumnya. Erdogan berupaya mengubah Turki menjadi negara modern dengan membangun beberapa infrastruktur paling maju seperti terowongan bawah laut, jalur kereta api dan bandara baru.

Dilaporkan bahwa jembatan gantung ini menjadi salah satu jembatan paling luas di dunia dengan lebar 58,5 meter (192 kaki) yang memiliki panjang mencapai 1.408 meter (4.619 kaki) menjadi salah satu yang terpanjang di dunia.

Seorang pejabat Turki memperkirakan, jembatan gantung terpanjang ini memiliki sistem jalur kereta api, dan akan menghemat  1,7 Miliar Dollar AS per tahun dalam hal biaya kerugian waktu dan energi.

“Jembatan ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk polusi udara kota serta kemacetan lalu lintas,” kata pejabat itu, Anadolu Agency (AA) melaporkan.

Pemerintah menjamin jembatan ini akan dilalui sebanyak 135.000 mobil setiap hari. Biaya pajak untuk mobil dari Eropa ke Asia sebesar 9,90 Lira Turki ($ 3.4). Tidak akan ada biaya untuk arah dari Asia ke Eropa. (T/P011/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.