Brussels, MINA – Finlandia akan menjadi anggota penuh NATO pada Selasa (4/4), dan benderanya akan dikibarkan di markas besar aliansi, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Senin (3/4).
Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan dua hari Menteri-Menteri Luar Negeri NATO, Stoltenberg mengatakan, blok militer itu menantikan “pekan bersejarah” dan mengumumkan bahwa Finlandia akan menjadi “anggota penuh aliansi mulai besok.”
Dia mengatakan, bahwa NATO akan “mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di sini di markas NATO” pada upacara resmi.
Ditanya tentang tawaran keanggotaan Swedia yang diajukan pada waktu yang sama dengan Finlandia, Stoltenberg mengatakan bahwa “waktunya telah tiba untuk meratifikasi” protokol aksesi negara itu dan “menyelesaikan proses aksesi.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dia mengakui bahwa Turkiye memiliki “masalah keamanan yang sah dan semua sekutu harus mengatasinya karena itu penting baginya.
“Ketika Finlandia, Swedia dan Turkiye bekerja sama membantu Turkiye dalam memerangi kelompok teroris, misalnya PKK,” ujar dia.
Dia mengatakan, bahwa Swedia menerapkan “undang-undang yang lebih kuat” tentang terorisme, yang juga akan berdampak pada perang melawan “kejahatan terorganisir, lalu lintas narkoba” yang terkait dengan kelompok teroris.
Stoltenberg mengatakan, bahwa perwakilan dari Turkiye dan Swedia akan bertemu lagi di markas NATO untuk membahas perselisihan mereka.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Para Menteri Luar Negeri NATO akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada rapat Komisi NATO-Ukraina pada hari Selasa, kata Stoltenberg.
“Setelah perang Rusia di Ukraina, NATO harus melakukan perombakan sehingga Ukraina dapat mencegah agresi di masa depan dan sejarah tidak terulang kembali,” tambah Stoltenberg.
Para menteri luar negeri NATO juga akan memulai persiapan untuk KTT para pemimpin negara pada bulan Juli di Vilnius, Lituania.
“Saya berharap sekutu menyepakati janji investasi pertahanan baru yang ambisius dengan alokasi 2 persen dari PDB untuk kebutuhan pertahanan sebagai dasar dan bukan langit-langit,” kata Stoltenberg.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia menekankan NATO harus mengatasi tantangan “ketidakstabilan, terorisme, dan pengaruh yang berkembang dari Iran, Rusia, dan China.”
Para Menteri Luar Negeri NATO juga akan bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)