GAZA EKSPOR UBI KE EROPA PERTAMA KALI SEJAK BLOKADE

Kentang Gaza tembus pasar Eropa (Foto: Falastin News)
Kentang tembus pasar Eropa (Foto: Falastin News)

Gaza, 6 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Tiga puluh ton ubi jalar Gaza diekspor ke Eropa untuk pertama kalinya sejak Israel memberlakukan pengepungan di Jalur tahun 2007.

Pejabat Kementerian Pertanian Tahsin Al-Saqqa mengatakan, Senin (29/9), jumlah kentang yang diekspor itu masih kecil, dilaksanakan setelah diijinkan oleh Pemerintah Israel, Falastin News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan, Selasa.

Al-Saqqa mengatakan dia berharap keputusan Israel akan menjadi awal dari kebijakan yang akan memungkinkan ekspor hasil pertanian terus menerus dari Gaza.

Pengepungan Israel membuat impor dan ekspor serta pergerakan orang sangat terbatas, melumpuhkan perekonomian Gaza.

Menurut kelompok hak asasi Israel, Gisha, ekspor telah dikurangi menjadi dua persen dari tingkat sebelumnya, menyebabkan timbulnya pengangguran dan kemiskinan di daerah kantung pantai itu.

Kelompok Hamas telah mengajukan tuntutan utama mengakhiri , saat mereka bertempur mempertahankan diri dari serangan brutal militer Israel dalam perang 51 hari yang menewaskan hampir 2.200 orang warga Palestina, kebanyakan warga sipil.

Sementara itu, Pemerintah Mesir membuka penyeberangan Rafah dengan Jalur Gaza pada hari Senin untuk kasus-kasus khusus kemanusiaan, kata seorang pejabat Palestina.

Direktur Penyeberangan Perbatasan Gaza, Mahir Abu Sabha mengatakan kepada Ma’an News, perbatasan akan dibuka untuk kasus-kasus kemanusiaan dan warga Palestina yang bekerja atau belajar di negara lain.

Rafah adalah gerbang utama yang menghubungkan 1,7 warga Gaza dengan dunia luar, tetapi Pemerintah Mesir selama ini lebih banyak menutup perbatasan itu sebagai bagian dari blokade bersama Israel. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0