Kebumen, MINA – Umat Islam sebenarnya dilahirkan untuk memegang kendali kepemimpinan umat manusia menuju kebaikan. Oleh karena itu umat Islam harus berusaha agar kepemimpinan umat manusia tidak jatuh ke tangan orang yang akan membuat kerusakan.
Hal itu disampaikan oleh Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam tausiyahnya di acara Tablig Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan di Masjid Al Muttaqin komplek lapangan Manunggal Gombong, Kabupaten Kebumen, Ahad (23/10).
Imam Yakhsyallah menyampaikan itu ketika menjelaskan kandungan dari Alquran ayat 110 surat Ali Imran, yang menjadi pijakan dalam mengawali penyampaian tausiyahnya.
“Umat Islam harus berusaha agar kepemimpinan umat manusia tidak jatuh pada orang yang akan membuat kerusakan,” katanya.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Menurutnya, kepemimpinan akan diberikan kepada umat yang layak menerimanya karena berbagai karunia yang dianugerahkan kepada umat tersebut yaitu akidah, pandangan, peraturan, akhlak dan ilmu pengetahuan yang benar.
“Dengan berbagai karunia Allah SWT ini, umat Islam akan menjadi umat yang unggul dan terbaik di antara manusia,” kata Yakhsyallah pada Tabligh Akbar yang mengangkat tema ‘Meneladani Hidup Berjamaah Rasulullah SAW dan Salafushalih untuk Persatuan Kaum Muslimin dalam Pembebasan Al-Aqsha’.
Dikatakan, menurut penjelasan ahli tafsir dari kalangan tabi’in Mujahid, keunggulan umat Islam itu dengan syarat memenuhi sifat-sifat yang disebut dalam ayat di atas. Ada tiga sifat yang dimiliki umat Islam yang menyertai predikat anugerah Allah sebagai umat terbaik.
“Yaitu, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah,” ujar Yaksyallah.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Menyuruh kepada yang makruf menyangkut segala bentuk perbuatan yang dinilai baik oleh akal dan syara’. Amar makruf berarti memerintah atau mendorong untuk menjalankan perbuatan yang diakui kebaikan oleh akal dan syara’ seperti berbakti kepada orang tua, menyantuni istri, menaati suami, mendidik anak, menjaga kedisiplinan dan kebersihan, dan sebagainya.
“Adapun mencegah yang munkar, adalah mencegah semua perbuatan yang dianggap buruk oleh akal sehat seperti durhaka kepada orang tua, perbuatan kasar dalam rumah tangga, berbohong, iri, korupsi, menyuap, membunuh, dan sebagainya,” terang Yakhsyallah dengan mengutip penjelasan dari Al Isfahani.
Selanjutnya, beriman kepada Allah sebagai ciri umat yang terbaik ini diwujudkan dalam perilaku positif sebagai bukti keimanan seperti yang disebut dalam ayat 3 dari Surat Al-Anfal.
Lebih lanjut Yakhsyallah menegaskan, untuk mewujudkan umat yang terbaik, salah satu yang dapat dilakukan oleh umat Islam saat ini adalah dengan mengamalkan syari’at Al-Jama’ah, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam Alquran surat Ali Imran ayat 103 dan juga ayat-ayat lainnya serta dalam banyak hadits Nabi SAW.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
“Semoga dengan mengamalkan syariat Al-Jama’ah umat Islam dapat bersatu dan Masjid Al-Aqsha dapat kembali ke pangkuan umat Islam,” katanya.
Tabligh Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jateng Selatan merupakan kegiatan rutin tiap tahun. Dua tahun sempat vakum akibat pandemi Covid-19 dan tahun ini dilaksanakan kembali.
Tablig Akbar ini menjadi ajang silaturahmi antara umat Islam yang akan mempererat jalinan ukhuwah Islamiyah.
Tablig Akbar terselenggara dengan dukungan jejaring Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, Syubban dan Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Aqsa Working Group (AWG), Kantor Berita MINA dan Ukhuwah Al-Fatah Rescue. (L/B04/P1)
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini
Mi’raj News Agency (MINA)