Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Kembali Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan ICAO

Syauqi S - Senin, 30 Mei 2016 - 15:49 WIB

Senin, 30 Mei 2016 - 15:49 WIB

500 Views ㅤ

Para menteri transportasi dan delegasi dari 31 negara berkembang berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi yang dihelat oleh Indonesia di Kuta, Bali, 30-31 Mei. (Foto: Syauqi Samawa/MINA)

Bali, 22 Sya’ban 1437/30 Mei 2016 – Indonesia kembali mencalonkan diri menjadi anggota dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Pencalonan ini merupakan upaya kelima setelah empat upaya pencalonan sebelumnya menuai kegagalan.

“Keuntungan menjadi anggota dewan ICAO sangat besar. Salah satu di antaranya adalah Indonesia dapat mengambil bagian dalam perumusan kebijakan penerbangan sipil dunia,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam acara Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi Negara-Negara Berkembang di Bali, Senin (30/5).

Pada pertemuan ini Indonesia menyampaikan visi baru terkait peranan Indonesia di komunitas penerbangan sipil dunia, khususnya di negara-negara berkembang.

Seiring semakin pesatnya pertumbuhan penumpang pesawat udara di Indonesia maupun dunia, pemerintah Indonesia mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia profesional dengan mendorong pelatihan dan pendidikan bagi para personil penerbangan.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Tahun lalu saja Kementerian Perhubungan memberi 500.000 sertifikat kompetensi,” jelas Jonan.

Menyadari fakta bahwa Indonesia juga memiliki potensi menjadi pusat pelatihan penerbangan yang besar di kawasan selatan dunia, Menhub Jonan menyampaikan bahwa Indonesia ingin bekerja sama dengan negara-negara lain di bidang pelatihan penerbangan.

“Adalah sangat berharga apa bila kita dapat saling berbagi pengalaman dan hasil studi terkait penerbangan,” ungkapnya.

Pernyataan ini merujuk fakta bahwa Indonesia menawarkan berbagai program pelatihan penerbangan sipil untuk meningkatkan kapasitas negara-negara anggota ICAO, terutama negara-negara berkembang.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Sementara di kesempatan terpisah, Direktur Operasional Garuda Indonesia, Kapten Novianto Herupratomo, mengatakan kampanye Indonesia untuk menjadi anggota dewan ICAO saat ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini sangat serius dari pemerintah dan tentu sebagai maskapai penerbangan nasional kami sangat mendukung upaya Kementerian Perhubungan untuk menjadi anggota dewan ICAO,” ujar Novianto di sela-sela pertemuan para menteri transportasi dari negara berkembang di daerah Kuta, Bali.

Yang membuat berbeda, lanjut dia, selain kampanye yang lebih masif oleh banyak pihak dan beberapa lembaga, juga digalakkan lewat perbaikan sisi keamanan, keselamatan, dan kualitas dunia penerbangan Tanah Air.

Gagalnya upaya Indonesia menjadi anggota dewan ICAO karena dunia penerbangan Tanah Air masih dinilai kurang layak, terutama oleh Federal Aviation Administratin (FAA), Komisi Eropa, dan Erupean Aviation Safety Agency (EASA). (L/P022/P001)

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Haji 1445 H
Asia
Indonesia
Indonesia
Internasional