INDONESIA JUARA UMUM MTQ INTERNASIONAL 2014

MTQ1
H. Bangun Syahraya, Rasyid Sidiq dan Miftahul Jannah, juara 2014 di (Foto: MINA)

Palembang, 3 Dzulhijjah 1435/27 September 2014 (MINA) – Indonesia menjadi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional 2014 di Palembang dengan menyabet juara di semua cabang yang dilombakan.

KH. Said Aqil Husein Al-Munawar, Ketua Dewan Juri MTQ pada acara penutupan MTQ Internasional di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Sabtu, (27/9) malam, mengucapkan selamat sebelum membacakan pemenang dari dua cabang perlombaan yakni Cabang Tilawah (pembacaan ayat suci al-Qur’an) dan Tahfidz (hafalan).

Pada Cabang Tilawah, Qori’ terbaik pertama diraih oleh H. Bangun Syahraya dari Indonesia dengan nilai 97,25, diikuti peringkat kedua diraih oleh Pranon Mustofa asal Thailand dengan nilai 92,50.

Kemudian pada peringkat ketiga diraih oleh Zakariya Torobunzy asal Lebanon dengan nilai 92,33, peringkat keempat Nukman M. Bimbaya Baya asal Filipina dengan nilai 91,83, dan pada peringkat ke lima diraih Ali Sholah Ali Umar Khalil asal Bahrain dengan nilai 91,16.

Sementara pada Qori’ah terbaik pertama diraih oleh Miftahul Jannah dari Indonesia dengan nilai 95,75, diikuti peringkat kedua Hanimzah bt. Hj. Jalaludin asal Malaysia dengan nilai 89.

Kemudian peringkat ketiga Hasna Khaulani asal Maroko dengan nilai 88.08, peringkat keempat Amal Nazirah binti Hj. Asmat asal Brunei Darussalam dengan nilai 85.83, dan pada peringkat kelima diraih Nurul Huda Binti Zanzani asal Singapura dengan nilai 84.33.

Untuk Cabang Tahfidz, Indonesia kembali menjadi pemenang atas nama Rasyid Sidiq menduduki peringkat pertama dengan nilai 99,67, disusul peringkat kedua diraih Bahmian Mustofa bin Mahmud asal Iran dengan nilai 98.67, dan diperingkat ketiga diraih Muhammad Maher Abdul Makin Abdul Aziz asal Mesir dengan nilai 98.08.

MTQ Internasional di Palembang itu diikuti oleh 83 peserta dari 40 negara, Tilawah diikuti 50 peserta, Sedang Tahfidz ada 33 kontestan. Untuk Tilawah, peserta putra berjumlah 37 peserta, sedang putri ada 13 peserta. Sedang untuk Tahfizd diikuti 33 peserta yang semuanya laki-laki.

Sejumlah 40 negara yang ikut berkompetisi pada MTQ 2014 di Palembang yang berlangsung 23-27 September, yakni; Afrika Selatan, Aljazair, Amerika Serikat, Arab Saudi, Bahrain, Belanda, Belgia, Brunei Darussalam, China, Perancis, Ghana, Guinea, India, tuan rumah Indonesia, Inggris, Iran, Kanada, Komoro, Kroasia, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Marokko, Mesir, Palestina, Philipina, Qatar, Rusia, Singapura, Sudan, Tanzania, Thailand, Timor Leste, Tunisia, Turki, Uganda, Uni Emirat Arab, Yaman dan Yordani.

Panitia menghadirkan 17 dewan hakim, terdiri atas 11 dewan hakim dalam negeri dan enam dewan hakim luar negeri, yakni dari Mesir, Arab Saudi, Yordania, Qatar, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Salah satu dewan hakim asal Yordania, Dr. Samih Ahmad Kholid Athamneh dalam sambutannya mengatakan tidak pernah merasakan ajang MTQ semeriah kali ini di mana anak-anak, ibu-ibu, hingga orang tua berduyun-duyun datang untuk menyaksikan acara tahunan itu.

Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nazarudin Umar, MA., dalam sambutannya sekaligus menutup acara MTQ Internasional 2014 tersebut mengatakan, even itu merupakan even MTQ terbesar di Indonesia, serta merupakan fakta bahwa Sumatera Selatan dalam era terakhir ini menjadi go internasional.

Menurutnya, tidak bisa diukur bagaimana MTQ itu dapat menancapkan syiar yang sangat banyak dalam lubuk hati masyarakat Indonesia.

“Kami atas nama pemerintah Indonesia terutama Menteri Agama mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin atas inisiatif orisinal ini di mana di tempat lain belum bisa menjangkau kegiatan seperti ini, namun di sini bisa terwujud dengan meriah, dan saya bicara dengan Pak Alex Nurdin bagaimana jika Palembang dipatenkan menjadi tempat even MTQ berikutnya di Indonesia, dan Pak Alex Nurdin menjawab Insya Allah, “ kata Nazarudin.

Namun, dia mengingatkan, even MTQ Internasional tersebut merupakan langkah awal dalam mengkaji Al-Qur’an dan masih menunggu tindak lanjut dalam pendalaman Al-Qur’an.

“Bagaimana umat Islam bisa membaca dengan baik, mendalami Al-Qur’an agar ditemukan ilmu pengetahuan di dalamnya. Lalu kemudian bagaimana agar bisa menghayati lebih dalam lagi Al-Qur’an ini,” katanya.(L/K08/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0