Jakarta, MINA – Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Kepulauan dan Pulau atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023.
Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 akan berlangsung di Bali pada 11 Oktober 2023 dengan mengundang 51 negara pulau dan kepulauan serta sejumlah organisasi internasional.
KTT AIS akan menjadi kontribusi Indonesia sebagai inisiator dalam menangani isu-isu global yang berkaitan dengan kelautan.
“Ini adalah sebuah bentuk nyata, idenya dari Indonesia dan inisiatifnya dari Indonesia, kita pimpin dan kita coba jadikan ini sebagai sebuah sumbangsih positif Indonesia ke tataran global khususnya dalam konteks isu-isu kelautan,” kata Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Sora Lokita pada konferensi pers yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Senin (18/9).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Dia menambahkan, sepanjang sejarah Indonesia terus berperan aktif dalam kancah diplomasi terkait dengan isu-isu kelautan global melalui keikutsertaannya dalam berbagai pertemuan internasional, salah satunya saat penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut Tahun 1982 yang mengukuhkan prinsip negara kepulauan.
“Kita berhasil mewujudkan prinsip-prinsip negara kepulauan setelah itu kita terlibat dalam beberapa diskusi, tetapi semuanya dalam konteks kita ikut sebuah proses, bukan kita menciptakan dan memimpin prosesnya,” kata Sora.
Sora menegaskan KTT AIS Forum 2023 tidak hanya sekadar sebagai sebuah ajang diskusi semata, tetapi juga akan memberikan dampak konkret dalam menjawab tantangan negara pulau dan kepulauan.
Pertemuan bertaraf internasional itu, juga diharapkan dapat menjadi sebuah forum antarnegara pulau dan kepulauan yang berkelanjutan seperti organisasi kawasan yang telah lebih dulu berdiri.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Dengan mengusung tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future“, pertemuan tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan. (R/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online