Inggris, Kanada, Spanyol, Jerman Menentang Rencana AS Beri Ukraina Bom Curah

Jenis bom cluster (curah) yang dilarang oleh Konvensi Amunisi Bom Curah, namun AS , Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tidak tergabung dalam larangan. (Gambar: Pakistan Defence)

London, MINA – Semakin banyak anggota NATO sekutu Washington seperti Inggris, Spanyol, Kanada dan Jerman, menyatakan penolakannya untuk mengikuti jejak AS dalam memasok Ukraina dengan bom curah yang dilarang secara internasional.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Sabtu (9/7) mengesampingkan wacana untuk memasok munisi tandan ke Ukraina.

Ia bersikeras bahwa London tidak akan mengikuti keputusan kontroversial Washington dan lebih suka menekan pemerintah sekutu untuk meningkatkan bantuan mereka ke Kyiv “dengan cara lain.”

Sunak lebih lanjut menunjukkan bahwa Inggris tetap menjadi penandatangan konvensi internasional yang melarang penggunaan dan produksi munisi tandan, tidak seperti AS, Rusia, dan Ukraina. Press TV melaporkan.

“Kami akan terus melakukan bagian kami untuk membantu Ukraina” dalam perangnya melawan Rusia. Dia menekankan bahwa “kami telah melakukannya dengan menyediakan tank tempur berat dan, yang terbaru, senjata jarak jauh.”

Baca Juga:  Sekjen PBB Guterres: Hentikan Serangan di Rafah

Kanada juga menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian PBB yang melarang senjata pemusnah massal dan menyuarakan penentangannya terhadap penggunaannya dalam perang yang berkecamuk di Ukraina melawan Rusia.

“Kami tidak mendukung penggunaan munisi tandan,” kata pemerintah Kanada dalam pernyataan yang dikutip oleh penyiar nasional CTV pada Sabtu, menggarisbawahi bahwa Ottawa tetap “berkomitmen untuk mengakhiri dampak munisi tandan terhadap warga sipil – khususnya anak-anak.”

Spanyol juga menyuarakan penentangannya terhadap langkah AS. Menteri Pertahanan Margarita Robles mengumumkan bahwa Madrid tidak mendukung keputusan Washington untuk mengirim munisi tandan ke Ukraina.

“Spanyol, berdasarkan komitmen tegasnya terhadap Ukraina, juga memiliki komitmen kuat bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun,” kata Robles.

Baca Juga:  Erdogan: Netanyahu Akan Bernasib Sama Seperti Hitler

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga menyatakan pada hari Jumat bahwa Berlin menentang pengiriman munisi tandan AS ke Ukraina.

Selain itu, Perdana Menteri Chris Hipkins dari Selandia Baru – sekutu dekat AS lainnya – juga menyuarakan oposisi Wellington terhadap langkah tersebut, dengan mengatakan dia akan mencegah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dari penggunaan bom curah jika bertemu pekan ini di KTT NATO di Brussel, Belgia.

Menurut laporan pers, Perserikatan Bangsa-Bangsa bersama dengan lusinan organisasi hak asasi manusia dan gerakan antiperang semakin mengecam pemerintahan Biden atas keputusannya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf