Berlin, MINA – Irlandia, pada Kamis, mengkritik tajam Perdana Menteri pendudukan Israel, Benyamin Netanyahu, karena berupaya memperpanjang serangan ke Gaza. Demikian dikutip dari Memo, Jum’at, (19/1).
“Dalam pandangan saya, sangat tidak dapat diterima jika Perdana Menteri pendudukan Israel mengatakan bahwa perang ini bisa berlangsung hingga tahun 2025,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia, Michael Martin, pada konferensi pers bersama rekannya dari Jerman, Annalena Baerbock, di Berlin setelah pertemuan.
“Terlalu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, terlalu banyak anak-anak yang kehilangan nyawa mereka, dan Anda tidak dapat menyelesaikan situasi seperti ini hanya dengan cara militer,” tegasnya .
“Perdana Menteri Netanyahu dan semua orang harus fokus pada bagaimana mengakhiri ini secepat mungkin dan Hamas juga harus berhenti menembakkan roket, mengumumkan gencatan senjata, dan meletakkan senjata mereka,” kata Martin.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ia mengakui bahwa Irlandia dan Jerman memiliki perspektif yang berbeda mengenai konflik yang terjadi di Gaza saat ini, namun menggarisbawahi bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama dalam hal isu kemanusiaan.
“Kami berdua sangat jelas, pertama-tama, mengenai perlunya akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan itu adalah sesuatu yang harus dilakukan atas dasar kemanusiaan,” katanya.
Dia juga menekankan bahwa perdamaian abadi hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara, dan Irlandia serta Jerman juga menyetujui hal ini.
“Dalam hal jalur perdamaian, jalur politik yang pada akhirnya akan mengarah pada solusi dua negara, kami sangat sepakat mengenai hal itu,” kata Martin.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
“Pada akhirnya keamanan Israel, dalam pandangan saya, bergantung pada berdirinya Negara Palestina merdeka”. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia