ISIS KEHILANGAN 14 PERSEN WILAYAHNYA PADA 2015

Ilustrasi peta wilayah Islamic State (ISIS). (Gambar: France24)
Ilustrasi peta (). (Gambar: France24)

New York, 11 Rabi’ul Awwal 1437/22 Desember 2015 (MINA) – Lembaga penelitian di bidang keamanan dan intelijen IHS Jane melaporkan, Senin (21/12), pada 2015, kelompok Islamic State (ISIS) kehilangan sekitar 14 persen wilayahnya.

Lembaga pemikir asal Amerika Serikat (AS) itu juga menyebutkan, kelompok Kurdi Suriah memperluas wilayah kontrolnya sebanyak tiga kali lipat.

Kerugian ISIS termasuk lepasnya kota strategis Tal Abyad di perbatasan Suriah dengan Turki, Kota Tikrit dan kilang minyak Baiji di Irak.

Kerugian besar lainnya yang diderita ISIS termasuk hamparan jalan raya yang menghubungkan Raqqa, Suriah dengan Mosul di Irak utara, membuat rumit jalur pasokan.

“Kami sudah melihat dampak negatif bagi keuangan Islamic State karena hilangnya kontrol perbatasan Tal Abyad sebelum meningkatnya serangan udara baru-baru ini terhadap kapasitas produksi minyak kelompok itu,” kata Columb Strack, pengamat senior IHS untuk Timur Tengah. ARA News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

IHS mengatakan, wilayah ISIS yang menyusut seluas 12.800 kilometer persegi menjadi 78.000 km persegi antara awal tahun hingga 14 Desember 2015.

Namun, ISIS juga telah membuat beberapa keuntungan penting sepanjang tahun, termasuk merebut kontrol kota bersejarah Suriah Palmyra dan pusat Kota Ramadi, ibukota Provinsi Anbar, provinsi terbesar di Irak.

IHS mengatakan, kemenangan ISIS diraih dengan mengorbankan wilayah di utara yang dengan sengit diperebutkan oleh pejuang Kurdi.

Tanah di bawah kontrol Kurdi Suriah melonjak 186 persen selama tahun ini.

Strack mengatakan, ISIS tidak menganggap begitu penting wilayah yang dikuasai Kurdi dibandingkan mengusir pemerintah Suriah dan Irak dari tanah tradisional Sunni.

“Kurdi yang tampaknya menjadi halangan utaman bagi Islamic State, bukan tujuan bagi mereka,” katanya.

Pejuang Kurdi Suriah mendominasi kelompok yang bernama Pasukan Demokrasi Suriah, koalisi pejuang Kurdi dan Arab yang memerangi militan di timur laut Suriah dan tampil menonjol dalam beberapa bulan terakhir.

ISIS juga telah dipukul mundur oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat, pasukan Irak dan gerilyawan Suriah.

Pemerintah Irak sendiri berhasil merebut kembali sekitar enam persen wilayahnya dari ISIS dalam satu tahun terakhir, sementara Kurdi Irak mengambil kembali dua persen tanahnya.

Sementara Pemerintah Suriah kehilangan 16 persen wilayahnya dan kini tersisa seluas 30.000 km persegi, kurang dari setengah wilayah ISIS. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.