MUFTI AGUNG SAUDI: ISIS BAGIAN DARI ISRAEL

Mufti Agung Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Asheik (Foto: dikutip dari Tribune Express)
Mufti Agung Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Asheik (Foto: dikutip dari Tribune Express)

Riyadh, 18 Rabi’ul Awwal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Mufti Agung Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh telah menegaskan bahwa para militan Islamic State (Daesh/) adalah tentara Israel dan aliansi militer yang dipimpin Saudi akan mengalahkan kelompok tersebut.

Pernyataan itu muncul setelah Abu Bakr Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, menyerukan pemberontakan di Arab Saudi dan berjanji untuk menyerang Israel. Komentar itu disampaikan Al-Baghdadi dalam sebuah rekaman audio yang dirilis pada Sabtu dan dikaitkan dengannya.

Seperti dilaporkan The Express Tribune, Senin (28/12), Abdul Aziz Alu Syaikh menilai ancaman kelompok ekstremis IS untuk menyerang Israel merupakan sebuah ‘kebohongan’ belaka. Menurutnya, kelompok teroris yang bersalin nama dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu adalah bagian dari tentara Israel.

“Ancaman terhadap Israel ini hanya sebuah kebohongan. Sebenarnya, Daesh adalah bagian dari tentara Israel,” kata Mufti Agung, demikian laporan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketua Komisi Ulama Senior dan Dewan Ifta menyampaikan pendapatnya tersebut dalam sebuah wawancara telepon dengan media Saudi Gazette.

Mengkritisi kelompok militant IS, ia mengatakan kemunculan organisasi penebar teror itu membawa kemudaratan dan membahayakan Islam dan Muslim.

“Mereka tidak bisa dikategorikan sebagai pengikut Islam. Sebaliknya, mereka adalah perpanjangan tangan Khawarij, yang bangkit memberontak melawan kekhalifahan Islam untuk pertama kalinya dengan melabelkan Muslim sebagai kafir dan mengizinkan menumpahkan darah mereka,” ujar Abdul Aziz Alu Syaikh.

Sebelumnya saat berbicara di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh pada November lalu, Mufti Agung mengecam kelompok teroris IS sebagai organisasi korup dan tidak Islami. Abdul Aziz Alu Syaikh menyebut ISIS mengikuti sebuah ideologi yang tidak memiliki hubungan  paralel dalam sejarah Islam.

“Mereka yang bergabung dengan organisasi itu (ISIS) adalah orang-orang naif dan miskin pengetahuan,” kata Abdul Aziz Alu Syaikh, yang juga menjabat Ketua Komite Tetap untuk Penelitian Islam dan Penerbitan Fatwa.

Sementara itu Saudi pada 15 Desember mengumumkan pembentukan koalisi militer beranggotakan 34 negara untuk memerangi terorisme. Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia, Pakistan, Teluk Arab, dan negara-negara Afrika bagian dari aliansi ini.

Abdul Aziz Alu Syaikh berkeyakinan aliansi antiterorisme pimpinan Saudi itu akan berhasil menumpas ISIS. (T/P022/R05)

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.