Israel Alokasikan Ratusan Juta Dana ‘Pariwisata’ untuk Permukiman Ilegal

Pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel. (Foto: dok. AA)

Yerusalem, MINA – Angka-angka baru yang diperoleh Gerakan Kebebasan Informasi Israel telah mengungkapkan sejauh mana pemerintah Israel mendanai di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki.

Angka-angka tersebut menunjukkan antara tahun 2016 dan 2019, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkuasa, permukiman menerima dana 3,5 kali lebih banyak dibandingkan wilayah lain di negara tersebut, dengan Menteri Pariwisata saat itu Yariv Levin mengalokasikan hampir setengah anggaran pembangunannya untuk permukiman di wilayah timur Yerusalem dan Tepi Barat. The New Arab melaporkannya, Selasa (22/8).

Sekitar 424 juta shekel (US$112 juta) dialokasikan untuk proyek pembangunan di permukiman ilegal dari total 929 juta shekel (US$245 juta) dalam seluruh anggaran pembangunan kementerian.

Baca Juga:  Abaikan Blinken, Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Israel

Levin saat ini adalah menteri kehakiman dalam pemerintahan koalisi sayap kanan Netanyahu dan dipandang sebagai arsitek perombakan yudisial Israel yang kontroversial.

Antara 2016 dan 2019, dia mengalokasikan lebih dari 350 juta shekel Israel (US$92 juta) ke asosiasi sayap kanan Elad, yang bekerja mengubah karakter demografis Yerusalem dengan mengambil alih situs di Kota Tua dan sekitarnya. 84% dari dana tersebut digunakan untuk proyek pembangunan di Yerusalem Timur.

“Ini adalah kebijakan yang berupaya mengalihkan minat wisatawan dari Yerusalem Barat ke wilayah Palestina di lokasi yang terletak di belakangnya atau di bawah kendali pemukim di Kota Tua,” kata sebuah laporan oleh kelompok Israel Peace Now.

Baca Juga:  MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Gaza

Di bawah masa jabatan Levin, pemukiman Israel di Tepi Barat menerima 70% dari dana dukungan yang mereka minta, sementara kota-kota Palestina di dalam perbatasan Israel tahun 1948 hanya menerima 13% dan komunitas di dalam perbatasan Israel tahun 1948 umumnya menerima 20%.

Israel telah menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak perang Arab-Israel 1967 dan saat ini lebih dari 700.000 pemukim tinggal di sana yang melanggar hukum internasional.

Pekan lalu Menteri Keuangan ekstrem kanan Bezalel Smotrich mengalokasikan US$180 juta untuk pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, sementara membekukan dana untuk komunitas Palestina di Israel. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.