Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Dorong Warga Gaza Berimigrasi ke Negara Lain

Nur Hadis - Selasa, 20 Agustus 2019 - 23:22 WIB

Selasa, 20 Agustus 2019 - 23:22 WIB

2 Views

Gaza, MINA – Pejabat senior Israel yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan pada Senin (19/8), pihaknya meningkatkan pembatasan di Gaza untuk mendorong warganya berimigrasi ke negara lain.

Ia menyatakan, Otoritas Pendudukan Israel siap untuk mengatur penerbangan mereka, berikut Palestine Post 24 melaporkan dikutip MINA, Selasa (20/8).

Selain itu, saat ia berbicara kepada wartawan menyatakan, para pejabat mengatakan otoritas Israel telah meminta sejumlah negara Eropa dan Timur Tengah untuk menerima para imigran Gaza.

Israel bahkan bersedia mengatur transportasi untuk mereka, setidaknya ke salah satu bandara di Negev dan mengatur agar mereka melakukan perjalanan ke luar negeri,” kata para pejabat Israel.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Dewan Keamanan Nasional Israel telah mempelopori inisiatif, atas restu Perdana Menteri Netanyahu, selama sekitar satu tahun lalu, Times of Israel melaporkan, mengutip pejabat tersebut.

Selain itu Harian Israel menambahkan, program tersebut juga telah dibahas beberapa kali di kabinet keamanan Israel.

Dia juga mengklaim, ribuan warga Gaza pergi atas kemauannya sendiri, menunjuk 35.000 warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza pada 2018. “Itu angka yang cukup tinggi,” kata pejabat itu, bahkan mengklaim bahwa mereka yang tetap “disandera di Gaza.”

Namun, pejabat itu gagal menyebutkan blokade Israel yang kini berusia 12 tahun di Jalur Gaza yang telah menghancurkan infrastruktur, ekonomi, sektor kesehatan dan mata pencaharian Palestina, atau tiga agresi militernya terhadap Gaza dalam satu dekade terakhir.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Jalur Gaza telah berada di bawah blokade ketat Israel sejak pertengahan 2007 dan telah berada di bawah empat serangan besar-besaran Israel yang membuatnya hampir tidak hidup.

PBB telah meramalkan bahwa Jalur Gaza akan “tidak layak sebagai temppat hidup” pada tahun 2020 karena pembatasan Israel, yang menyebut nasib sekitar 2 juta warga Palestina dipertanyakan.(T/Ayu/B01/R01).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda