Israel Perpanjang Masa Tahanan Anak “Simbol” Perlawanan Yerusalem

Remaja laki-laki Palestina Fawzi Al-Juneidi (16) ditahan tentara Israel. (Foto: Wesam Al-Hashlamon/AA)

 

Hebron, MINA – Otoritas Israel memperpanjang masa penahanan seorang anak lelaki berusia 16 tahun yang menjadi “simbol” perlawanan untuk Yerusalem dalam menentang keputusan Presiden Amerika Serikat (AS).

Remaja Fawzi Al-Juneidi akan tetap dipenjara sampai hari Senin (18/12), saat dia akan menghadapi sidang awal di sebuah pengadilan militer Israel.

Kamis pekan lalu, Al-Juneidi berulang kali dipukuli, ditendang dan diseret di lapangan oleh tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat.

Dia kemudian ditutup matanya sebelum dibawa ke Penjara Militer Ofer.

Pamannya, Rashad Al-Juneidi mengatakan kepada Anadolu Agency setelah sidang pengadilan di penjara, keponakannya dituduh “melempar batu kepada tentara”.

“Keponakan saya menolak klaim jaksa bahwa dia telah melempar batu ke tentara Israel. Dia mengatakan, dia keluar untuk memenuhi beberapa kebutuhan keluarganya dan terjebak di tengah insiden,” kata Rashad.

Menurut Rashad, Al-Juneidi menceritakan bahwa sejumlah besar tentara menyergap ke arahnya dan menutup matanya saat dia berusaha menghindari bom suara dan keluar dari lokasi kejadian.

Remaja tersebut menjadi dikenal luas setelah fotonya menjadi viral di media sosial.

Penangkapan Al-Juneidi terjadi pada saat wilayah Palestina yang diduduki menyaksikan demonstrasi menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.