Mempawah, MINA – Jamaah Masjid At-Taqwa, Desa Sui Batang, Kec Sui Pinyuh, Kab Mempawah, Kalimantan Barat pada Kamis (20/4) menggelar shalat kusuf atau Gerhana Matahari Hibrida.
Dalam khutbah shalat Gerhana Matahari Ketua TPQ At Taqwa Sungai Batang , Ustaz Abdussalam menyampaikan, Gerhana Matahari Hibrida (GMH) akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Selama terjadi Gerhana Matahari, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat salat kusuf dilanjutkan khutbah,” kata Ustaz Abdussalam.
Ia menjelaskan, bahwa Shalat Kusuf dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai selesai gerhana. Jika gerhana selesai sementara shalat masih berlangsung, tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Salat Kusuf dilakukan bagi mereka yang berada di kawasan yang dilintasi Gerhana Matahari total akan melintasi kawasan Pulau Kisar Maluku Barat hingga Kabupaten Biak Numfor Papua Barat,” imbuhnya.
Sementara itu, Gerhana Matahari sebagian akan terjadi di kawasan lainnya di Indonesia, kecuali Banda Aceh dan Sabang. Gerhana Matahari Hibrid fenomena langka menjadi fenomena alam yang sangat langka, karena hanya terjadi sekali dalam seratus tahun.
Gerhana terjadi ketika bulan memblokir cahaya matahari secara sebagian, namun tidak sepenuhnya, sehingga hanya bagian kecil dari matahari yang tampak di langit.
GMH terjadi ketika orbit bulan sedikit lebih jauh dari bumi, sehingga ukuran bulan tampak lebih kecil dari ukuran matahari.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Fenomena GMH di Indonesia akan terlihat paling awal di Jawa Barat pada pukul 09.26 WIB, sedangkan waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
“Karena itu, masyarakat di seluruh Indonesia dapat menyaksikan fenomena kebesaran Allah dan langka setiap tahun,” katanya. (R/FF/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi