Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JARINGAN HAM ARAB: PEMBUNUHAN JAKSA AGUNG MESIR PICU KEKERASAN LOKAL

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 2 Juli 2015 - 12:51 WIB

Kamis, 2 Juli 2015 - 12:51 WIB

548 Views

hisyam barakat almasry2day

Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat (insert). (Almasry2day)

Arab, 15 Ramadhan 1436/2 Juli 2015 (MINA) – Kelompok Hak Asasi  Manusia Arab ANHRI (The Arabic Network for Human Rights Information) menyatakan kecaman atas kejadian pembunuhan dengan ledakan bom terhadap Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat di ibukota Kairo, Selasa kemarin (30/6).

Dalam pernyataannya pada media Daily News Egypt, Selasa (30/6), ANHRI menuntut untuk mengakhiri tindakan kekerasan seperti itu. Namun pihaknya juga menekankan bahwa untuk menghadapi aksi kekerasan harus tetap dengan menggunakan cara yang sesuai aturan hukum.

“Meskipun penanganan insiden penting, namun pemerintah Mesir tidak boleh menggunakan cara-cara di luar hukum, untuk membalas dendam melalui tindakan yang luar biasa, melainkan harus tetap menekankan kepatuhan terhadap aturan hukum”, bunyi pernyataan.

Pimpinan Partai Sosialis Mesir, Ahmed Bahaa El-Din Shaaban,  menganggap insiden itu bisa berkembangan serius, yang mengharuskan negara untuk mulai memperbaharui metode-metode untuk memberantas aksi kekerasan.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Shaaban juga menambahkan, kejadian itu jika tidak diatasi dapat menghilangkan kesempatan rekonsiliasi dengan kelompok garis keras.

“Satu-satunya solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menegaskan aturan hukum dan menghormati keadilan,” ujarnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri General Abu Bakar Abdel Karim, menanggapi aksi tersebut, dalam sebuah wawancara dengan saluran CBC menyatakan bahwa beberapa pejabat tinggi di negara itu terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Ia menambahkan, meskipun Barakat berada di dalam sebuah mobil lapis baja, namun jumlah bahan peledak yang digunakan dapat menghancurkan mobil. Karenanya, ia memastikan bahwa petugas keamanan menteri dan pejabat tidak boleh melakukan kesalahan pengamanan, dan akan menghukum siapa pun yang terbukti melakukan kesalahan.

Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan

Bukan dari Kelompok Islam

Sementara itu, juru bicara Ikhwanul Muslimin (IM), Mohamed Montasser, mengecam aksi pembunuhan Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat tersebut, dan menurutnya itu merupakan salah satu perkembangan negatif terbaru di Mesir.

Ia juga mendesak pemerintahan bertanggung jawab mengatasi insiden itu, dan menyebutkan bahwa pertumpahan darah harus dihentikan.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, ulama terkemuka dunia, yang divonis hukuman mati oleh pemerintah Mesir, ikut mengecam insiden itu, dan memperingatkan aksi itu dapat memicu negara Mesir ke dalam siklus kekerasan.

Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru

Sayed Ali, anggota terkemuka Partai Al-Wafd meminta Menteri Dalam Negeri Mesir untuk segera menangkap para pelaku dalam insiden itu.

Ali memperingatkan kekuatan politik untuk menyadari bahaya dari kelompok teroris, dan menambahkan bahwa kelompok-kelompok itu bukan mewakili atas nama Islam.

Mufti Agung Mesir dalam pernyataanya mengutuk serangan itu, dan menyebutkan bahwa apa yang dilakukan kelompok penyerang itu tidak berhubungan dengan Islam, karena Islam menyerukan perlindungan kehidupan manusia.

“Serangan tidak ada kaitannya dengan Islam yang menyeru perlindungan manusia, dan itu tidak akan mempengaruhi aspirasi rakyat Mesir dalam upaya terus membangun tatanan negeri,” bunyi pernyataan.

Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah

Meskipun menurutnya, kelompok teroris berpikir bahwa operasi tersebut dimaksudkan untuk menyebarkan ketakutan di kalangan jajaran peradilan, namun mereka akan gagal. (T/nza/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Palestina
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia