JARINGAN HAM ARAB: PEMBUNUHAN JAKSA AGUNG MESIR PICU KEKERASAN LOKAL

hisyam barakat almasry2day
Jaksa Agung Hisham Barakat (insert). (Almasry2day)

Arab, 15 Ramadhan 1436/2 Juli 2015 (MINA) – Kelompok Hak Asasi  Manusia Arab ANHRI (The Arabic Network for Human Rights Information) menyatakan kecaman atas kejadian pembunuhan dengan ledakan bom terhadap Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat di ibukota Kairo, Selasa kemarin (30/6).

Dalam pernyataannya pada media Daily News Egypt, Selasa (30/6), ANHRI menuntut untuk mengakhiri tindakan kekerasan seperti itu. Namun pihaknya juga menekankan bahwa untuk menghadapi aksi kekerasan harus tetap dengan menggunakan cara yang sesuai aturan hukum.

“Meskipun penanganan insiden penting, namun pemerintah Mesir tidak boleh menggunakan cara-cara di luar hukum, untuk membalas dendam melalui tindakan yang luar biasa, melainkan harus tetap menekankan kepatuhan terhadap aturan hukum”, bunyi pernyataan.

Pimpinan Partai Sosialis Mesir, Ahmed Bahaa El-Din Shaaban,  menganggap insiden itu bisa berkembangan serius, yang mengharuskan negara untuk mulai memperbaharui metode-metode untuk memberantas aksi kekerasan.

Shaaban juga menambahkan, kejadian itu jika tidak diatasi dapat menghilangkan kesempatan rekonsiliasi dengan kelompok garis keras.

“Satu-satunya solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menegaskan aturan hukum dan menghormati keadilan,” ujarnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri General Abu Bakar Abdel Karim, menanggapi aksi tersebut, dalam sebuah wawancara dengan saluran CBC menyatakan bahwa beberapa pejabat tinggi di negara itu terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Ia menambahkan, meskipun Barakat berada di dalam sebuah mobil lapis baja, namun jumlah bahan peledak yang digunakan dapat menghancurkan mobil. Karenanya, ia memastikan bahwa petugas keamanan menteri dan pejabat tidak boleh melakukan kesalahan pengamanan, dan akan menghukum siapa pun yang terbukti melakukan kesalahan.

Bukan dari Kelompok Islam

Sementara itu, juru bicara (IM), Mohamed Montasser, mengecam aksi pembunuhan Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat tersebut, dan menurutnya itu merupakan salah satu perkembangan negatif terbaru di Mesir.

Ia juga mendesak pemerintahan bertanggung jawab mengatasi insiden itu, dan menyebutkan bahwa pertumpahan darah harus dihentikan.

Syaikh , ulama terkemuka dunia, yang divonis hukuman mati oleh pemerintah Mesir, ikut mengecam insiden itu, dan memperingatkan aksi itu dapat memicu negara Mesir ke dalam siklus kekerasan.

Sayed Ali, anggota terkemuka Partai Al-Wafd meminta Menteri Dalam Negeri Mesir untuk segera menangkap para pelaku dalam insiden itu.

Ali memperingatkan kekuatan politik untuk menyadari bahaya dari kelompok teroris, dan menambahkan bahwa kelompok-kelompok itu bukan mewakili atas nama Islam.

Mufti Agung Mesir dalam pernyataanya mengutuk serangan itu, dan menyebutkan bahwa apa yang dilakukan kelompok penyerang itu tidak berhubungan dengan Islam, karena Islam menyerukan perlindungan kehidupan manusia.

“Serangan tidak ada kaitannya dengan Islam yang menyeru perlindungan manusia, dan itu tidak akan mempengaruhi aspirasi rakyat Mesir dalam upaya terus membangun tatanan negeri,” bunyi pernyataan.

Meskipun menurutnya, kelompok teroris berpikir bahwa operasi tersebut dimaksudkan untuk menyebarkan ketakutan di kalangan jajaran peradilan, namun mereka akan gagal. (T/nza/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0