JELANG IDUL ADHA, EKTRIMIS BUDHA LARANG PEMOTONGAN QURBAN

Kampanye pelarangan penyembelihan ternak sebagai pembantaian dengan dalih memuji peran hewan sebagai "ibu" bagi umat manusia (Potho: Myanmar-now)
Kampanye pelarangan penyembelihan ternak di Ayeyarwady sebagai pembantaian dengan dalih memuji peran hewan sebagai “ibu” bagi umat manusia (Potho: Myanmar-now)

Ayeyarwady, Myanmar, 6 Dzulhijjah 1435/20 September 1436 (MINA) – Menjelang hari raya Idul Adha, ekstrimis  memaksa penutupan pemotongan hewan ternak di negara itu.

Anggota Komite Nasionalis Radikal Myanmar untuk Perlindungan Kebangsaan dan Agama yang dikenal dengan Ma Ba Tha melakukan kampanye tersebut untuk membatasi perdagangan dan pengelolaan daging, di desa Ayeyarwady, Myanmar.

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip berita dari Buddhistdoor melaporkan, ribuan sapi telah disita dari para pemiliknya. Pelarangan tersebut telah gencar dilakukan sejak tahun lalu oleh Ma Ba Tha.

Mereka mendapat izin pemerintah untuk mengangkut ratusan sapi di negara bagian Rakhine di barat Myanmar. Tidak hanya itu, mereka juga membeli lisensi rumah potong hewan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mencegah penggunaan oleh pelaku usaha.

Menurut warga Muslim di sana, hal tersebut berdampak pada kekurangan hewan bagi Muslim untuk merayakan Idul Adha.

“Kegiatan ini merupakan pelanggaran langsung dari hak-hak dasar dalam beragama,” kata Haji Aye Lwin, Kepala Pusat Yangon.

Dia memperkirakan, akibat dari pelarangan tersebut pedagang Muslim mengalami kerugian 30 persen dari keuntungan mereka.

Sementara jubir Ma Ba Tha mengatakan, mereka menargetkan pebisnis Muslim dengan alasan perbedaan keyakinan.

“Itu perbedaan antara kami dan mereka,” katanya.(T/P004/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0