Lebih dari 2.600 Rumah Dibakar di Wilayah Muslim Rohingya

Desa warga dibakar militer Myanmar. (Foto: Arakan Times)

, – Lebih dari 2.600 rumah telah dibakar di wilayah mayoritas Rohingya di barat laut Myanmar  pekan lalu, dalam salah satu serangan paling mematikan yang menimpa minoritas dalam beberapa dasawarsa.

Sekitar 58.600 warga Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dari Myanmar, menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), saat para pekerja bantuan UNHCR di sana berjuang untuk membantu, The Daily Star melaporkan.

Pejabat Myanmar menyalahkan Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) atas pembakaran rumah-rumah tersebut, tapi kelompok militan warga Rohingya tersebut membantah dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap puluhan pos keamanan pekan lalu yang memicu bentrokan dan serangan balik militer yang besar.

Baca Juga:  Profesor di Washington Masuk RS usai Dipukul Polisi saat Demo Pro-Palestina

Warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan aksi pembakaran dan pembunuhan oleh tentara Myanmar ditujukan untuk memaksa mereka keluar dari Rakhine.

Tindakan kejam militer Myanmar terhadap sekitar 1,1 juta Rohingya adalah tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin Aung San Suu Kyi, penerima Hadiah Nobel Perdamaian, yang dikritik oleh kritikus Barat karena bersikap diam mengenai kekerasan yang dihadapi Muslim yang telah lama mengeluhkan penganiayaan di negara yang dipimpinnya.

Bentrokan dan penumpasan oleh tentara telah membunuh hampir 400 orang, sebagian besar Rohingya, dan lebih dari 11.700 ‘warga etnis’ telah dievakuasi dari daerah tersebut, kata pemerintah, merujuk pada penduduk non-Muslim.

Perkembangan itu menandai sebuah peningkatan dramatis dari konflik yang telah merebak sejak Oktober, ketika sekelompok kecil Rohingya menyerang pos keamanan militer.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

“Sebanyak 2.625 rumah di desa-desa Kotankauk, Myinlut, dan Kyikanpyin dan dua bangsal di Maungtaw dibakar oleh ARSA,” kata Global New New Light of Myanmar yang dikelola negara.

Namun Human Rights Watch (HRW), yang menganalisis citra satelit dan akun dari Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh, mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar sengaja melakukan pembakaran rumah-rumah penduduk Rohingya.

“Citra satelit baru menunjukkan kehancuran total sebuah desa Muslim, dan mendorong perhatian serius bahwa tingkat kehancuran di Rakhine mungkin jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan semula,” kata Deputi Direktur HRW Asia, Phil Robertson. (T-R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.